AMLAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas kegempaaan vulkanik Gunung Agung sejak dua hari terakhir mengalami peningkatan dari sebelumnya. Kasubid Mitigasi Bencana Geologi PVMBG Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana saat dikonfirmasi, Sabtu (15/9), membenarkan.
Ia mengatakan sejak dua hari terakhir, aktivitas kegempaan vulkanik dalam Gunung Agung mengalami peningkatan. Kata dia, dua hari terakhir alat seismograf merekam gempa vulkanik dalam sekitar 17 kali. Selain itu juga terekam beberapa kali gempa vulkanik dangkal dan adanya beberapa kali hembusan.
Devy menambahkan, meningkatnya aktivitas kegempaan vulkanik dalam yang terjadi belakangan ini, mengindikasikan jika adanya pergerakan magma baru menuju permukaan. “Ini artinya bahwa aktivitas Gunung Agung masih belum stabil dan masih berpotensi erupsi maupun hembusan. Kalaupun terjadi erupsi, tapi ini skala erupsinya masih kecil,” ungkapnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki atau wisatawan dihimbau agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak. Warga yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data. (Eka Parananda/balipost)