DENPASAR, BALIPOST.com – Para atlet peraih medali emas perak, dan perunggu pada hajatan multrievent Asian Games (AG) dan Olimpiade, termasuk peraih emas SEA Games, dilarang tampil pada Porprov Bali XIV/2019, di Tabanan. Keputusan itu sebagaimana hasil Rapat Anggota KONI Bali, di Denpasar, Februari lalu.
Sekum KONI Bali IGN Oka Darmawan, di Denpasar, Senin (179)menegaskan, pihaknya ingin setiap pelatih sukses melakukan regenerasi atletnya. “Kami ingin Porprov melahirkan atlet pelapis, dari para juara Porjar Bali,” kata Oka Darmawan.
Selain itu, pihaknya juga mencegah maraknya atlet instan, yang berlaga pada hajatan multevent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali. Kami ingin menyadarkan insan olahraga, bahwa mencetak atlet juara perlu pembinaan yang panjang, berjenjang, berkelanjutan, dan memerlukan biaya yang banyak.
Kendati demikian, lanjut dia, bukan berarti atlet peraih medali AG dan Olimpiade, dan emas SEA Games, dilarang tampil di Porprov. Mereka tidak boleh berlaga hanya di nomor spesialisnya, tandas Oka Darmawan.
Dicontohkan, atlet lompat jauh Maria Natalia Londa yang menyabet emas di Asian Games dan SEA Games, diperbolehkan turun di nomor atletik lainnya, seperti lari atau lempar. Selanjutnya, peraih emas lompat jauh Porprov, diproyeksikan turun pada ajang Pra PON. Kami bisa mengirimkan dua atlet pada satu nomor, ungkapnya.
Hasil prestasi terbaik merekalah yang akan mewakili Bali di ajang PON. Atlet yang menghuni pelatnas dan pelatda, tetap menjadi prioritas yang akan diterjunkan ke Pra PON dan PON, terang dia. (Daniel/balipost)