BANGLI, BALIPOST.com – Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Bangli. Untuk tahun ini, ditargetkan mampu menyumbang PAD sebesar Rp 22.321.042.538.

Namun hingga pertengahan September ini, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) baru mampu mencapai target 54,21 persen. Kabid Bina Objek Disparbud Bangli, I Wayan Bona, Senin (17/9), mengungkapkan, hingga memasuki pertengahan September ini, pihaknya baru mampu mencapai target pendapatan retribusi melalui pariwisata sebesar 54.21 persen atau sekitara Rp 12.100.974.000

Baca juga:  Triwulan I, Target Retribusi Parkir Jembrana Belum Tercapai

Pendapatan itu dari lima objek wisdata yang dikelola yakni objek wsiata Batur, objek wisata Penglipuran, objek wisata Kehen, objek wisata Penulisan dan objek wisata Terunyan.

“Untuk objek wsiata Batur  per 14 September baru mencapai Rp 8.261.858.000, Penglipuran Rp 3.105.909.000, Kehen Rp 603.492.000, objek wisata Penulisan Rp 17.215.00 dan objek wisata Terunyan Rp.112.500.000,” ungkap Bona.

Bona menambahkan, pihaknya tidak berani memastikan apakah nantinya mampu memenuhi target yang diberikan atau tidak. Pasalnya, kunjungan wisawatan yang datang ke Bangli tidak bisa diprediksi karena jumlahnya fluktuatif.

Baca juga:  Taman Air Tirta Gangga

Apalagi kata pria asal Terunyan itu, saat ini ada penataaan objek wisata di Penelokan yang sedang berlangsung sejak awal bulan September ini, juga sedikit mempengaruhi tingkat kunjungan. “edikit tidaknya ada pengaruh. Karena ada penataan di sana, sehingga guide pasti ada yang bilang kewisataan bila ada penataan. Sehingga mereka membatalkan kunjungan ke Bangli,” jelasnya.

Kendati begitu, ia mengatakan Disparbud Bangli tetap akan berusaha supaya bisa mendekati target yang diberikan lewat promosi dan monitoring. Karena promosi merupakan komponen yang sangat penting untuk menarik kunjungan. “Kalau memang tidak mampu memenuhi 100 persen, minimal mampu mencapai target 85 persen,” tegasnya.

Baca juga:  Pohon Tumbang Terjang Mobil

Lebih lanjut dikatakannya, dengan ditatanya objek wisata Penelokan, kini para pengunjung beralih ke tempat yang lain yang berada di bawah. Seperti ke tempat wisata Toya Devasya, Batur Naturan Host Spring, Terunyan dan restaurant-restauran di wilayah Kintamani. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *