NEGARA, BALIPOST.com – Masuknya “lutung” (kera hitam) sampai ke permukiman warga di Gilimanuk belakangan ini membuat warga resah. Satwa primata berekor panjang ini awalnya diketahui hanya berkeliaran di pinggir hutan dekat Gilimanuk itu, kini sudah merambah ke rumah-rumah warga.
Bahkan mengambil makanan di dapur dan buah-buahan yang ditanam di pekarangan rumah. Sejumlah warga Gilimanuk, Senin (17/9) mengungkapkan kera hitam yang sering berkeliaran itu jumlahnya dua ekor (sepasang).
Awalnya dulu sepasang Lutung itu sering bertengger di pohon beringin dekat Pura Alas Angker, Gilimanuk. Tetapi belakangan tidak hanya diam disana, namun masuk hingga ke permukiman warga di Gilimanuk.
Karena ukuran tubuh yang cukup besar, membuat takut anak-anak. “Bukan hanya masuk ke rumah mencari makan, tapi juga merusak atap,” ungkap salah seorang warga.
Warga yang resah dengan kondisi tersebut, sempat beramai-ramai mengejar Lutung tersebut supaya menjauh dari permukiman. Akan tetapi, hingga saat ini masih sering berkeliaran dan membuat warga resah.
Nyoman Wijaya salah seorang warga mengaku khawatir bila nanti kera-kera itu menyerang warga khususnya anak-anak. Pihaknya berharap ada upaya penindakan dari pihak terkait, agar hal ini tidak berlarut-larut.
Apalagi satwa tersebut dilindungi dan habitatnya berdampingan dengan masyarakat sekitar. Misalkan dengan cara membius lalu dipindahkan kembali ke habitatnya di tengah hutan. Lutung merupakan salah satu satwa yang dapat ditemui di Taman Nasional Bali Barat (TNBB).
Sementara itu Kasubag TU TNBB, Wirawan mengaku akan segera berkoordinasi dengan Resort KSDA Gilimanuk guna menangani lutung yang masuk ke permukiman warga itu. (Surya Dharma/balipost)