DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka merayakan Gema Perdamaian XVI yang puncaknya pada 6 Oktober 2018, tokoh pengusaha Bali yang tergabung dalam organisasi HIPMI Bali, IWAPI dan BKOW Bali akan menggelar Sarasehan Damai di Taman Gong Perdamaian Dunia, Kertalangu, Jumat (21/9). Para tokoh pengusaha muda ini akan menyampaikan komitmen mereka untuk ikut memiliki Gema Perdamaian secara bersama-sama.
Sarasehan ini bertujuan untuk menyebarkan cinta kasih dan perdamaian kepada seluruh lapisan masyarakat melalui dunia usaha. Di samping juga akan menghasilkan suatu kesepakatan yang akan dijadikan rekomendasi yang akan diserahkan kepada pemerintah terkait kondisi dunia usaha agar selalu menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian.
Apalagi, dunia usaha sebagai lokomotif pembangunan ekonomi memiliki tanggung jawab besar mensejahterakan masyarakat, sehingga harus selalu bergandengan tangan dengan tenaga kerja dan faktor-faktor pendukung lainnya sebagai upaya menuju kehidupan masyarakat yang damai, tentram dan sejahtera.
Ketua IWAPI, A.A Tini Rusmini Gorda, SH.,MM.,MH., mengatakan bahwa tema dari Sarasehan Damai nanti adalah “Damai Perspektif Pengusaha Bali”. Menurutnya, berbicara damai sangat mudah diucapkan, namun dalam tataran implementasi sangat sulit dilakukan.
Kendati demikian, tema yang diangkat pada sarasehan nanti akan semakin banyak mengajak komponen masyarakat untuk selalu bicara dan melakukan upaya damai disetiap tindakan. “Kata kuncinya yaitu sabar dan ikhlas. Sabar dalam belajar beradaptasi dengan berbagai karakter karyawan, guru, dosen agar bisa diterima di hati mereka. Sabar untuk bisa menerima semua karakter yang ada dan ikhlas jika semua yang saya harapkan tidak menjadi harapan banyak orang dan harapan saya selaku pimpinan. Semua pasti ada kedaluwarsanya, kita jalani semua ini dengan sabar dan ikhlas, karena damai itu sederhana,” tandasnya.
Ketua HIPMI Bali, Dr. dr. Gusti Nyoman Dharma Putra, Sp.KK.,FINSDV., melalui Ketua Bidang Pemuda, Agus Indra Ega Jaya menyampaikan kegiatan Sarasehan Damai diadakan untuk menanamkan kedamaian di dalam hati pengusaha. Terlebih kepada pengusaha muda yang baru merintis usahanya, damai dalam bisnis dan berusaha adalah berdamai dengan diri sendiri dan sesama pengusaha.
Apalagi, persaingan yang sehat harus terbentuk antarpengusaha, karena dunia bisnis adalah dunia dimana pengusaha seharusnya saling berkolaborasi untuk menghasilkan hasil terbaik. Bukan untuk tidak saling menjatuhkan dan membuat persaingan usaha yang tidak sehat.
Sebab, perdamaian juga pasti akan menghasilkan stabilitas sehingga berguna bagi iklim dunia usaha. Terlebih menjelang tahun politik pada 2019, sangatlah penting untuk berdamai antarseluruh lapisan masyarakat demi menjaga stabilitas ekonomi untuk kesejahteraan bersama.
Sarasehan Damai Pengusaha Bali ini akan menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya, Ida Rsi Acarya Waisnawa Agni Budha Wisesanatha, Prof. Dr. I Wayan Ramantha, SE.,MM.,CPA.,Ak., dan Dr. AAA. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., yang dimoderatori oleh Ni Wayan Agek Parwati Asih, S.Pd.,M.Pd., dan Agus Ega Indra Jaya. “Semoga sarasehan ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan dunia usaha sekaligus memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” pungkas Kadek Adnyana Ketua Panitia Gema Perdamaian XVI. (Winatha/balipost)