DENPASAR, BALIPOST.com – Program-program yang mengacu visi-misi akan dijalankan Bupati Gianyar Made Mahayastra dan Wakil Bupati A.A. Gde Mayun. Namun dalam waktu dekat, ada beberapa hal yang menjadi prioritas.
Salah satunya optimalisasi pendapatan asli daerah dari sektor pajak. Menurut Bupati Gianyar Mahayastra usai acara pelantikan, Kamis (20/9), program jangka pendek yang dilaksanakannya yakni penataan wajib pajak. Persoalan ini dinilai penting mengingat masih besarnya kebocoran pajak di Kabupaten Gianyar.
Sebagai langkah awal, pihaknya akan mengajak Kepala Desa untuk mendeklarasikan wajib pajak di daerah masing-masing. Semua wajib pajak harus terdaftar, jangan sampai ada yang tercecer. “Jadi nanti semua wajib pajak kita akan pasangi pelang. Tidak hanya yang menunggak, tapi juga yang sudah bayar pajak,” katanya.
Selain itu, prioritasnya adalah pembangunan Pasar Gianyar dan rumah sakit. Ini akan direalisasikan tahun 2019. Total anggarannya mencapai Rp 400 miliar. Khusus pembangunan Pasar Gianyar, Pemkab akan melakukan pinjaman daerah kepada BPD Bali senilai Rp 250 miliar.
Terkait dukungan legislatif terhadap program yang akan dicanangkannya, Mahayastra mengaku tidak terlalu mengkhawatirkannya. Dia menegaskan, selagi program tersebut baik dan bermanfaat bagi masyarakat, dewan pasti akan mendukung, tanpa memperhatikan dari parpol mana mereka berasal.
Dia pun menegaskan, tidak ada istilah merangkul semua kekuatan politik. Sebab jika itu dilakukan, dia justru khawatir tidak ada koreksi terhadap kebijakan pemerintah yang salah. “Nanti program Bupati salah malah dibenarkan. Itu tidak mau saya lakukan,” ujar Mahayastra.
Menurut rencana, Mahayastra akan berpidato di hadapan DPRD Gianyar pada Jumat (21/9) besok. Di agenda tersebut dia akan mempertegas visi dan visi Bupati dan Wabup. Visi dan misi itulah yang akan diterjemahkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Gianyar. (Dedi Sumartana/balipost)