Proyek pembukaan kanal dalam proses pengerjaan, Kamis (20/9). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali Turtle Island Development (BTID) dan warga Serangan mencapai titik temu soal persoalan yang dialami pascapembukaan kanal di Serangan. Dalam kesepakatan yang ditandatangani pihak BTID dan warga Serangan ini disepakati adanya pembangunan jembatan.

Menurut GM Island Management, I made Sumantra, Kamis (20/9), jembatan itu nantinya digunakan oleh warga Serangan melaksanakan upacara memintar yang digelar setiap tahun. Kesepakatan itu tertuang dalam perjanjian kedua belah pihak, antara PT BTID yang diwakili General Manajer Island Manajement I Made Sumantra dengan warga yang diwakili
Bendesa Adat Serangan, I Made Sedana.

Baca juga:  Dari Tambahan Warga Bali Meninggal Akibat COVID-19 Naik hingga Melesunya Bisnis Maskapai

Dikatakan, meski ada kesepakatan, semua pihak harus mematuhi dan memahami peraturan dan perundangan yang berlaku. Karena sesuai dengan masterplan dan izin prinsip, PT BTID mempunyai hak pengelolaan sebagaimana dalam HGB.

Sementara itu, salah seorang warga Serangan I Wayan Loka yang juga ikut menjadi saksi penandatangan kesepakatan tersebut mengakui PT BTID dengan warga sudah sepakat untuk membuat jembatan. “Kesepakatan itu dibuat di Pantai Melasti,” katanya.

Baca juga:  Dari Prediksi Pesimis Jumlah Penumpang di Bandara Ngurah Rai hingga Ditinggal Menghadiri Mecaru, Bale Terbakar

Di sisi lain, Sumantra mengatakan dalam jangka pendek ini, pihaknya akan terus menggenjot kegiatan merampungkan fasilitas berupa insfrastruktur kawasan. Kebutuhan dasar yang mesti ada, yakni jalan, air dan listrik menjadi target pertama yang akan digarap PT BTID. “Kita juga akan melakukan ground breaking pada 9 Oktober ini,” ujar Sumantra. (Asmara Putera/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *