Logo IMF-WB Annual Meeting. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Event IMF WB merupakan event besar yang akan berdampak pada ekonomi Bali. Meski demikian, IMF WB diharapkan tidak sampai mengganggu ruang gerak publik atau masyarakat Bali lain yang tidak terlibat langsung saat event.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri(Kadin) Bali AA. Ngurah Alit Wiraputra mengatakan, saat gelaran IMF WB berlangsung dari tanggal 9 – 14 Oktober, diperkirakan ada 4 kabupaten di Bali akan mengalami kemacetan. Yaitu Kabupaten Badung, Denpasar, Tabanan dan Gianyar.

Sebanyak 15.000 peserta dari 189 negara datang ke Bali. Masing – masing delegasi tentu menggunakan mobil untuk pergi ke wilayah-wilayah yang ingin dikunjungi. Apalagi mobil yang digunakan rata-rata mobil mewah dengan panjang 4 – 5 meter. “Bisa dibayangkan kemacetan yang akan terjadi. Pasti macet di 4 kabupaten itu,” kata Alit, Kamis (20/9). Sementara kendaraan mewah yang dibutuhkan untuk delegasi sekitar 5.000 unit.

Baca juga:  Solar Bersubsidi Langka, Antrean Kendaraan Mengular

Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Provinsi Bali Umar Ibnu Alkhatab mengatakan, dengan adanya infrastruktur baru dan peningkatan infrastruktur seperti underpas dan perluasan apron dalam rangka mendukung gelaran IMF WB, tentu akan membuat pelayanan publik semakin bagus. “Asal jangan memberi dampak jelek pada pelayanan publik. Jangan sampai penyelenggaraaan acara ini berdampak buruk pada pelayanan publik,” tandasnya.

Dengan adanya IMF WB pada 9 – 14 Oktober nanti, masyarakat Bali dapat bekerja secara normal, mobilitas normal, tidak terganggu oleh penyelenggaraan ini. “Jangan sampai mengganggu ruang gerak publik,” imbuhnya.

Baca juga:  Agar Naik Kelas, Kadin Dorong UMKM Masuk Pasar ASEAN

Dalam waktu dekat Umar akan bertemu dengan Pelindo dan Angkasa Pura untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan normal. Ia akan menyampaikan pandangan – pandangan Ombudsman terkait kesiapan penyelenggaraan IMF supaya tidak berdampak pada pelayanan publik, mengingat Bandara Ngurah Rai merupakan pintu utama masuk Bali.

Meski tidak ada keluhan masyarakat secara khusus ke Ombudsman terkait penyelenggaraan IMF – WB, namun dari informasi di media, ia melihat sebagai poin untuk memberikan masukan kepada AP dan pelabuhan benoa.

Ombudsman berharap penyelenggara mampu meng-handle pekerjaan besar tersebut dengan baik. Agar tidak menimbulkan hal –hal yang merugikan nama bangsa.

Kepala Bank Indonesia KPw Provinsi Bali Causa Iman Karaa mengatakan, IMF WB harus disambut dengan baik. Karena IMF WB memberikan dampak jangka pendek dan jangka panjang bagi Bali dan Indonesia. Hingga saat ini sudah ada 19.800 orang dari seluruh dunia yang akan ke Bali pada hari bersejarah itu. Diperkirakan dari 15.000 delegasi itu sebagian besar membawa keluarga. Diperkirakan minimal 40 persen dari total delegasi akan memperpanjang lama tinggalnya di Bali.

Baca juga:  Masih Normal, Pelayanan Publik di Badung

Selama di Bali para delegasi akan mengunjungi tempat lainnya di Bali. Sehingga pengusaha atau UMKM yang ada di Bali diminta mempersiapkan diri untuk menyambut tamu IMF WB.

Selain itu, mereka juga akan berkantor lebih dari 2 mingggu di Bali. Untuk kantor, delegasi disediakan tempat di BNDCC dan Westin Hotel.(citta maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *