Menteri Koordinator Maritim, Luhut Pandjaitan (2 kanan) didampingi Menteri Pariwisata, Arief Yahya (2 kiri) saat jumpa pers sebelum peresmian Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, Sabtu (22/9). (BP/ant)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pertemuan tahunan IMF-WB yang digelar Oktober di Nusa Dua membawa banyak harapan bagi pelaku pariwisata, Bali dan nasional. Diharapkan kehadiran puluhan ribu orang dari berbagai negara itu akan memberikan multiflier effect bagi sektor pariwisata dan ekonomi.

Bahkan, Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya mengatakan, Sabtu (22/9), ada 7 destinasi dengan 63 paket wisata yang dijual terkait pelaksanaan kegiatan ini. Dari 63 paket wisata itu, 33 diantaranya ada di Bali.

Baca juga:  Mang Jangol akan Diproses Kedua Kalinya di BNNP Bali

Sejauh ini, booking rate memang baru mencapai 9 persen atau sekitar 300 orang. Angka ini dinilainya sudah relatif tinggi karena pada event MICE, pembelian paket wisata umumnya 50-75 persen dilakukan ketika peserta sudah datang.

Lebih dari 60 sampai 70 persen dari mereka hanya akan berwisata di sekitar MICE itu dilakukan. “Paket-paket yang kita jual hanya paket-paket yang sudah biasa dijual,” ujarnya.

Baca juga:  Jadi Lokasi Konser IMF-World Bank, GWK Siap Jadi Atraksi Unggulan di Bali

Menurut Arief, pertemuan ini akan memberikan kontribusi Rp 1 triliun bagi Bali dari sektor pariwisata. Mengingat, rata-rata pengeluaran setiap delegasi diperkirakan mencapai 2.500 dolar Amerika.

Angka ini lebih tinggi daripada rata-rata pengeluaran wisatawan umumnya yang hanya 1.200 dolar Amerika. Selain itu, event ini juga akan membantu Bali untuk mencapai target 6,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara di 2018. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *