MANGUPURA, BALIPOST.com – Penekanan sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden RI Joko Widodo menandai peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Badung, Sabtu (22/9). Saat menekan sirine, Jokowi juga didampingi Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI Ke-6 Try Sutrisno, Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Gubernur Bali Wayan Koster, Penggagas sekaligus Seniman Patung GWK Nyoman Nuarta, dan Presiden Komisaris Alam Sutera Group, Haryanto Tirtohadiguno.

Jokowi menyebut Patung GWK sebagai mahakarya anak bangsa karena merupakan patung tembaga terbesar di dunia dan tertinggi ketiga di dunia. Patung ini bahkan lebih tinggi dari patung Liberty di Amerika Serikat.

Baca juga:  Puncak Kunjungan Wisatawan Domestik Masih Akan Terjadi

Rampungnya Patung GWK setelah 28 tahun digagas Joop Ave dan Nyoman Nuarta tidak saja membanggakan masyarakat Bali, tapi juga seluruh rakyat Indonesia. “Sebagai bangsa yang besar, kita bukan hanya mewarisi karya-karya besar dari peradaban masa lalu yang sangat indah, yang mengagumkan dunia seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Tapi di era kekinian, bangsa kita juga bisa berkarya, bisa berkreasi untuk membangun sebuah peradaban, untuk melahirkan mahakarya yang baru yang juga membanggakan kita semuanya,” ujarnya.

Baca juga:  Kuartal III, BI Surplus Anggaran Rp34,94 Triliun

Patung GWK tidak hanya menjadi ikon budaya Bali atau ikon pariwisata Indonesia. Lebih dari itu, juga menjadi tapak sejarah bahwa bangsa ini mampu melahirkan karya besar jika berani memulai dengan ide-ide besar. “Ide-ide yang secara terus menerus, secara konsisten kita ikhtiarkan, kita kerjakan seperti ikhtiar untuk membangun Patung GWK ini akhirnya bisa terwujud setelah 28 tahun,” jelasnya.

Menurut Jokowi, pengembangan seni budaya harus dipadukan dengan teknologi di era sekarang ini. Patung GWK juga memadukan hal itu. Terutama seni budaya Bali dengan kemajuan teknologi, riset, dan ilmu pengetahuan.

Baca juga:  DPRD Badung akan Sidak Agen Perjalanan Tiongkok

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan yakin Patung GWK masih akan diperbincangkan setelah 100 tahun sebagai karya peradaban kebanggaan bangsa dan warisan generasi mendatang. “Saya juga ingin mengajak seniman dan budayawan untuk terus berkreasi, jangan berhenti berkarya, terus ciptakan karya terbaik yang selanjutnya akan memperkaya peradaban bangsa Indonesia,” pungkasnya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *