GIANYAR, BALIPOST.com – Puncak karya mamungkah, padudusan agung dan mupuk pedagingan di Pura Goa Gajah dilangsungkan, Redite Umanis Kelawu, Minggu (23/9). Piodalan yang dilangsungkan tiap 30 tahun sekali ini berjalan lancar dan khidmat.
Sejumlah pejabat pemerintahan dan tokoh masyarakat mengikuti prosesi tersebut seperti Bupati Gianyar I Made Mahayastra, Karo Kesra Setda Provinsi Bali A.A. Gede Griya, jajaran PHDI Bali dan MUDP Bali tersebut berlangsung lancar dan khidmat.
Ketua panitia karya, Gusti Putu Tjenik menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan karya ini. Melalui karya ini, umat Hindu menghaturkan sembah bhakti sekaligus memohon keseimbangan alam ke hadapan Tuhan.
Menurutnya, Pura Goa Gajah merupakan salah satu Cagar Budaya Nasional. Pura ini sebagai tempat berstananya Sang Hyang Siwa Budha. Dia berharap, generasi penerus mampu melaksanakan karya 30 tahunan ini.
Sekretaris panitia karya, I Made Darma Putra menambahkan, Pura Goa Gajah merupakan Pura Dang Kahyangan yang disungsung seluruh umat Hindu, namun sekarang masih diempon Desa Pakraman Bedulu. Persiapan karya dimulai 31 Maret lalu, dengan diawali prosesi matur piuning, ngadegang penyawangan dan ngaturang guru piduka.
Sementara itu, Bupati Gianyar Made Mahayastra menyampaikan apresiasinya atas antusiasme warga untuk ngayah mensukseskan upacara ini. Dia juga menegaskan, pelaksanaan karya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi salah satu objek wisata di Gianyar ini. Cukup banyak wisatawan yang antusias melihat secara langsung piodalan tersebut. ”Ini menandakan wisatawan menghargai adat istiadat dan kebudayaan di Bali,” katanya. (Dedi Sumartana/balipost)