SEMARAPURA, BALIPOST.com – Perairan Nusa Penida pada Selasa (25/9) akan steril dari aktivitas. Sebab, seharian itu ada pelaksanaan Nyepi Segara.
Pada Senin (24/9),, warga pun berbondong-bondong menyeberang. Mereka yang berasal dari berbagai desa juga akan melaksanakan upacara yadnya.
Pelabuhan Tribhuana, Desa Kusamba menjadi salah satu yang dipadati penumpang. Supaya mendapatkan tiket, banyak yang memilih datang pagi hari.
Pengawas Pelabuhan, I Made Suardika mengatakan berkenaan dengan nyepi segara dan rahinan Buda Cemeng Kelawu, jumlah penumpang melonjak signifikan. Dari biasanya 6 trip dari pagi hingga pukul 12.30 Wita, menjadi 15 trip hingga menginjak pukul 11.00 Wita. “Penumpang naik signifikan. Karena besok (hari ini-red) ada nyepi segara. Jadinya seluruh aktivitas di laut tutup,” ungkapnya.
Lonjakan jumlah penumpang juga diperkirakan berlangsung, Kamis (27/9), baik dari Kusamba menuju Nusa Penida maupun sebaliknya. “Yang berangkat ke Nusa Penida masih banyak biasanya yang sembahyang. Kalau balik dari Nusa Penida, biasanya kembali untuk bekerja,” terangnya.
Seorang warga, I Wayan Suarjana mengaku rutin pulang jelang Buda Cemeng Kelawu. Ia pun datang lebih awal supaya tidak kehabisan tiket. “Rutin pulang. Besok nyepi segara, jadinya lebih awal pulang,” tuturnya.
Pria asal Desa Batukandik ini mengaku sudah mengetahui adanya nyepi segara. Imbauan oleh panitia karya sudah disampaikan. “Sudah ada informasi. makanya sekarang pulang,” imbuhnya.
Seperti informasi yang disampaikan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Nusa Penida, nyepi segara berlangsung dari hari ini pukul 06.00 Wita sampai besok pukul 06.00 Wita. Itu untuk menjaga ketenangan ketika memohon tirtha amerta, serangakaian Karya Ngusabha Agung Panyejeg Jagat Nusa Penida yang berlangsung di Pura Sad Kahyangan Batu Medawu. (Sosiawan/balipost)