Umat Hindu bersembahyang di Pura Sri Rambut Sedana Goa Raja, Desa Besakih. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan puncak karya di Pura Sri Rambut Sedana Goa Raja, Desa Besakih bakal dilaksanakan pada Buda Wage Klau, Rabu (26/9). Karya yang dilaksanakan setiap enam bulan sekalu itu nyejer selama tiga hari.

Jro Mangku Pura Sri Rambut Sedana Goa Raja, Desa Besakih, I Gusti Bagus Karyawan, Senin (24/9) mengungkapkan, karya ini memang rutin dilaksanakan selama enam bulan sekali atau 210 hari. Ia menjelaskan untuk pelaksanaan upacara nedunang Ida Bhatara bakal dilaksanakan pada Selasa (25/9) sore. Untuk puncak karya dilakukan Rabu (26/9) dan nyineb akan digelar Kamis (27/9).

Baca juga:  Rencana Penggusuran Pedagang Terminal Gilimanuk Ditunda

Selain itu, di palinggih Sanghyang Naga Tiga juga dilaksanakan odalan. “Karya nyejer selama tiga hari,” ucapnya.

Ia menambahkan, pada pelaksanaan karya-karya sebelumnya pemedek yang tangkil biasanya nunas tirta di Pura Sri Rambut Sedana untuk di pergunakan di rumah masing-masing maupun di desa adat. Hal itu sebagai wujud terima kasih kepada Ida Bhatara Sri Rambut Sedana atas segala keberlimpahan yang telah diberikan selama ini.

Baca juga:  Menkominfo Bertemu Pengurus PHDI Pusat, Umat Diminta Bijak Manfaatkan TI

Lebih-lebih bagi masyarakat yang berkecimpung di dunia usaha mulai dari pedagang kecil sampai dengan pengusaha besar seperti perbankan, koperasi, LPD, bank dan perusahaan lainnya sering tangkil ke pura ini untuk nunas tirta. Karena selama ini, bagi pemilik usaha yang usahanya mengalami kemerosotan biasanya nunas tirta ke Pura Sri Rambut Sedana supaya usaha bisa berjalan dengan baik dan sukses.

Dia menjelaskan, tidak hanya saat odalan saja, pada hari-hari biasanya ketika tidak odalan masyarakat ramai tangkil nunas tirta di pura ini. Bahkan, saat maajar-ajar ngaben, Dewa Hyang juga tangkil ke Pura Sri Rambut Sedana dengan harapan lelulur mereka bisa membantu keturunannya untuk memberikan kesejahteraaan dan kemakmuran. “Di samping kapice tirta, pemedek juga akan kapice jatu merta. Itu adalah simbul dari kesejahteranaan dan kemakmuran yang nanti akan ditempatkan pada daksina pelinggih atau pelangkiran tempat usahanya masing-masing. Kalau tirtanya dipergunakan sehari-hari,” jelasnya. (Eka Parananda/balilpost)

Baca juga:  Ribuan Bibit Pohon Ditanam di Pengubengan Besakih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *