Widiasih. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali memiliki atlet disabilitas andalan nasional yakni Ni Nengah Widiasih, lifter angkat berat yang biasa turun pada kelas 41 kg. Prestasi terakhir atlet yang akrab disapa Widi ini, meraih medali perak, pada Kejuaraan Asia Terbuka, di Jepang, dua pekan lalu.

Widi mampu mengangkat barbel seberat 101 kg. Sedankan medali emas direbut lifter asal Cina. Widi sendiri adalah peraih medali perunggu pada Paralympic Games di Rio de Janeiro, Brazil, dengan angkatan 95 kg. Untuk event Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) di Jabar 2016, Widi meraih emas, kemudian Peparnas di Riau 2012, merebut perunggu, dan Peparnas di Kaltim (2008) mendulang emas.

Baca juga:  Pencegahan dan Penangangan COVID-19, Ini Sejumlah Kebijakan Strategis yang Dikeluarkan Gubernur Koster

Widi dipanggil menghuni pelatnas Asian Para Games (APG) di Solo, sejak 15 Januari. “Saya tak berani mematok target muluk-muluk pada APG, di Jakarta, pada Oktober nanti,” kata lifter kelahiran Banjar Bukit, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, 12 Desember 1992 ini.

Widi sendiri sadar pesaing terberat bakal datang dari lifter Cina. Namun dirinya tetap berupaya tampil maksimal. “Saya tetap berjuang keras, soal perolehan medali saya pasrahkan sebab dalam olahraga wajar ada yang menang dan kalah,” ungkap putri kedua pasangan Wayan Gambar dan Ni Luh Bingin ini.

Baca juga:  Perenang PON "Try Out" ke Jakarta Open

Yang jelas, dirinya berlatih tiap hari di Pelatnas Solo, ditangani pelatih Qoni Ruswanto dan kawan-kawan. Ia pun mengalami peningkatan total angkatan. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *