Tour de Banyuwangi Ijen dimulai Rabu (26/9). (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Even balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018, dimulai pada Rabu (26/9). Yang beda, tahun ini, even ketujuh kalinya tersebut tanpa diikuti para pebalap Iran.

Total 599 kilometer yang terbagi dalam empat etape. Etape pertama sepanjang 153 kilometer, dilepas dari depan kantor Pemkab Banyuwangi, finish taman wisata Rowobayu, Songgon. Selain pembalap Eropa, tim dari Australia dan benua Asia kembali meramaikannya.

Event Director ITdBI 2018 Jamaluddin Mahmood mengatakan bahwa kualitas ajang balap sepeda tahunan tersebut semakin kompetitif. Sebab, persaingan lebih merata. Potensi juara tidak didominasi tim-tim besar. “Tahun ini kemampuan peserta yang ikut cukup balance. Meskipun mereka semua punya kelebihannya masing-masing. Ada tim yang unggul di rute flat, juga ada yang sangat jago di jalur tanjakan. Jadi kemenangan di tiap etape tidak akan didominasi oleh satu tim saja,” kata Jamal.

Baca juga:  Dibanding Sehari Sebelumnya, Korban Jiwa COVID-19 Bali Kembali Naik

Jamal melanjutkan, tim yang patut diperhitungkan salah satunya St. George Continental dari Australia yang baru saja merebut gelar juara tim di Tour de Siak 2018. Tak hanya itu, pembalap mereka, Matthew Zenovich, juga menjadi juara umum alias general classification di ajang tersebut. Pembalap Selandia Baru 24 tahun itu bakal kembali turun untuk mengulangi hasil impresif tersebut di Banyuwangi.

Selain St. George, kata Jamal, tim Asia juga tak boleh diremehkan. Tim-tim spesialis tanjakan seperti Kinan Cycling Team dari Jepang, Terengganu Cycling Team Malaysia, Team Sapura Malaysia, dan Ningxia Sports Livial dari China bakal saling berhadap-hadapan.
“Tim tim ini harus diwaspadai karena memiliki pebalap yang merupakan raja tanjakan. Terutama yang paling kuat saat ini adalah Tim Kinan Jepang yang menduduki peringkat satu Asia,” kata Jamal.

Baca juga:  TSC Klungkung Sabet 5 Emas di Indonesia Open

Kinan Cycling Team sendiri akan menurunkan pebalap andalannya yakni Thomas Lebas (Prancis), Salvador Guardiora (Spanyol), Yudai Arashiro (Jepang), dan Genki Yamamoto sang juara nasional Jepang yang jago di balap sprint. “Thomas Lebas pernah juara umum Tour de Flores 2017 kemampuannya pada jalur tanjakan sangat perlu diwaspadai. Di ITdBI ini siapa yang paling cepat menaklukkan tanjakkan Ijen biasanya dia yang keluar sebagai juara,” kata Jamal.

Baca juga:  Kasus OTT di Tirta Empul, Polisi Sebut Bendesa Adat Manukaya Let Calon Tersangka

Sementara itu tahun ini ITdBI absen dari kepesertaan tim-tim asal Iran. Termasuk tim Iran yang menjadi juara ITdBI tahun lalu yakni Pishgaman Cycling Team. Ini dikarenakan jadwal penyelenggaraan ITdBI bersamaan dengan kejuaran sepeda di Iran. “Tahun ini, tim asal Iran memang absen sementara di ITdBI karena ada kejuaraan serupa yang bersamaan di negaranya. Namun kami pastikan, hal ini tidak akan mengurangi keseruan ITdBI 2018,” terang Jamal.

Tahun ini, ITdBI diikuti sebanyak 19 tim peserta dari 25 negara. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *