DENPASAR, BALIPOST.com – RSUP Sanglah ikut ambil bagian dalam tim medis delegasi IMF WB 2018. Untuk itu, RSUP Sanglah sebagai penyedia alat dan tempat, mengingat fasilitas yang dimiliki lebih lengkap.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, Dr.dr. I Ketut Sudarthana, Sp.B (K) didampingi Ketua Tim Medis IMF WB dr. Wayan Wartawan mengatakan, RSUP Sanglah telah menyiapkan ruangan bagi delegasi yang dirujuk ke RSUP Sanglah. Tidak hanya ruangan, RSUP Sanglah juga menyiapkan 120 tenaga kesehatan dan 7 ambulans advance.
Namun, masing – masing delegasi telah membawa dokter pribadi dan dokter kepresidenan. “Penanganan atas koordinasi masing – masing paspampres di masing – masing negara. Jadi biasanya mereka bawa dokter pribadi mereka, dokter kepresidenan. Sedangkan kita (RSUP Sanglah) sebagai penyedia tempat dan alat – alat,” ungkapnya Kamis (27/9).
Untuk pasien VVIP dengan kasus trauma seperti kecelakaan akan difokuskan untuk dirawat di Wing Amertha RSUP Sanglah. Sedangkan pasien/delegasi dengan kasus jantung akan dirawat di PJT (pusat jantung terpadu).
RSUP Sanglah telah menyiapkan tiga ruangan rawat inap di Wing Amertha dan dua ruangan ICCU di PJT. Dari sisi pengamanan, ia sudah berkoordinasi dengan kepolisian serta TNI. “Rencananya hari ini (kemarin – red), TNI mau pasang CCTV,” ungkapnya. Keempat CCTV itu diletakkan di Wing Amertha, PJT, dan UGD.
Dokter Wartawan menambahkan, secara teknis, evakuasi pasien dari darat dan udara. Evakuasi pasien dari udara dengan helikopter. RSUP Sanglah pun telah memiliki helipad yang berada di atas gedung PJT. Kondisinya pun dalam kondisi baik. “Dari tempat kejadian akan sampai ke helipad di PJT, lalu didistribusikan kalau kasusnya jantung langsung turun ke PJT. Kalau kasus trauma, akan didistribusikan ke Wing untuk stabilisasi dan tempat perawatannya tetap di Wing,” jelasnya.
Evakuasi dari darat dengan menggunakan ambulance baik ambulance transportasi maupun ambulance advance. RSUP Sanglah menyiapkan 7 ambulance advance. Ambulance advance layaknya mini ICU. Terdiri dari satu ambulance advance RSUP Sanglah, satu dari BIMC, satu dari Siloam, satu dari RSUD Mangusada, satu dari Surya Husadha, satu dari Penta Medica, satu dari RS Bali Mandara. “Kita di Bali baru punya 7 ambulance advance, nanti akan di-support dari Jakarta juga. Di masing – masing tempat presiden atau kepala negara menginap akan diusahakan satu ambulance advance yang lengkap dengan timnya,” ungkapnya.
Tenaga medis yang disiapkan sebanyak 120 orang, tidak hanya dari RSUP Sanglah tapi juga rumah sakit lain yang ada di Bali. Semuanya stand by di mini ICU, poliklinik rawat jalan. Ada satu dokter dan dua perawat yang distandbykan pada titik itu. Sementara pada mini ICU disediakan satu dokter anastesi, saraf, penyakit dalam, dua perawat yang sudah advance.(citta maya/balipost)