BANGLI, BALIPOST.com – Petugas dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Bangli terus melakukan penurunan baliho dan reklame kedaluwarsa. Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan wajah Bangli yang bersih jelang pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB di Bali pada Oktober.
Sekretaris Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Bangli Dewa Agung Suryadarma mengatakan dalam kegiatan penertiban yang dilakukan Kamis (27/9), pihaknya memberangus sebanyak 64 buah spanduk, 25 buah baliho rokok, 3 baliho sekiolah, 10 buah baliho lainnya, satu baliho dan 6 baliho parpol, serta 3 ummbul-umbul dan 16 spanduk lainnya. Baliho, spanduk serta umbul-umbul tersebut ditertibkan lantaran rusak, tidak berijin, kedaluwarsa dan melanggar tempat pemasangan.
“Kita setiap hari lakukan penertiban. Sesuai kesepakatan kita dalam rapat di propinsi dengan Polda dan KPU, menjelang IMF kita bersihkan semua yang mengganggu dan melanggar. IMF ini juga akan kita jadikan momen untuk menertibkan agar masa kampanye tidak ada yang pasang baliho di luar zona yang ditetapkan,” jelasnya.
Lanjut dikatakan Suryadarma, selain menertibkan baliho dan spanduk, dalam menyambut kunjungan delegasi IMF ke Bangli, pihaknya juga akan menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang ada di obyek wisata Penelokan, Kintamani. Pihaknya akan mengupayakan obyek wisata itu steril dari pedagang acung.
Mengenai lokasi nantinya para pedagang tersebut akan dipindahkan, Suryadarma mengaku akan mengkoordinasikannya lebih lanjut dengan Disperindag. “Karena hasil rapat kominda tadi di Polres salah satunya kesiapan untuk IMF ini adalah agar pedagang acung tidak ada selama ada kunjungan peserta IMF,” imbuhnya.
Ada beberapa destinasi wisata yang rencananya dikunjungi tamu delegasi IMF pada Oktober mendatang. Diantaranya Twinhill, Desa Wisata Penglipuran, dan Restoran Lake View di Kintamani. Rombongan delegasi dari berbagai negara itu dijadwalkan akan berkunjung ke dua destinasi wisata di Bangli antara hingga 10-11 Oktober. Rencananya jumlah tamu yang akan berkunjung sekitar 200-an orang. (Dayu Swasrina/balipost)