JAKARTA, BALIPOST.com – Petugas AirNav Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu meninggal dunia Jumat (28/9). Staf ATC Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia (LPPNPI) Indonesia Cabang Palu, Anthonius Gunawan Agung, meninggal saat menjalankan tugasnya.
Kisah tentang bagaimana dia bertahan mengendalikan penerbangan pada detik-detik krusial gempa di Palu menjadi topik tersendiri di media sosial. Banyak ungkapan simpati dan bela sungkawa mengalir untuk petugas muda itu. “Telah wafat saat menjalankan tugasnya sebagai personel layanan navigasi penerbangan, Saudara Anthonius Gunawan Agung, Air Traffic Controller AirNav Indonesia Cabang Palu pada Sabtu 29 September,” kata Manager Humas Perusahaan Umum LPPNPI Indonesia, Yohanes Sirait, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Gunawan tengah bertugas di menara ATC Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, pada saat terjadi guncangan gempa dengan skala 7,4 SR yang berpusat di Kabupaten Donggala. Saat gempa terjadi, ia telah memberikan ijin lepas landas kepada penerbangan Batik Air nomor penerbangan ID 6231.
Disebutkan ia benar-benar menunggu dan memastikan pesawat terbang Boeing B-737 800ER itu mengudara ke ketinggian jelajahnya secara sempurna, di antaranya memastikan tidak ada lagi roda-roda pendarat masih menempel di landas pacu. Barulah setelah semua proses itu dipastikan berjalan secara baik, ia memutuskan meninggalkan meja kerja pengawasannya.
Nasib berkata lain, guncangan gempa mengalahkan kekuatan konstruksi menara pengawas dan ia ada di dalam menara pengawas itu. Petugas kelahiran Abepura, Papua, pada 1996 ini diketahui melompat dari ketinggian sekitar empat lantai untuk menyelamatkan diri.
Ia luka-luka dalam, patah tulang di kaki dan bagian-bagian tubuh lain. “Duka yang begitu mendalam kami rasakan, semoga tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa diberikan kepada salah satu keluarga kami dan korban-korban lain akibat gempa di Kabupaten Donggala,” kata Sirait. (kmb/balipost)