Orang tua polisi korban tsunami di Palu memegang photo anaknya. (BP/kmb)

NEGARA, BALIPOST.com – Kesedihan mendalam dialami keluarga Ni Gusti Ayu Milih Asih warga Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Anak keduanya yang bertugas sebagai polisi di Polres Palu menjadi korban gempa dan tsunami di Kota Palu.

Anggota kepolisian di Satuan Lalu Lintas Polres Palu Brigadir Gusti Kade Sukamiarta (32) dikabarkan meninggal dunia lantaran terkena tsunami di Palu saat bertugas. Kabar duka kematian anaknya didapatkannya Sabtu (29/9) sore dari teman anaknya yang juga anggota kepolisian.

Baca juga:  Tiga Kabupaten/Kota Ini Sumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Dia mengaku saat ini jenasah anaknya masih berada di RS Bhayangkara kota Palu menunggu proses pemulangan ke rumah duka di Bali dan selanjutnya akan dibuatkan upacara pengabenan. Sambil sesekali meneteskan air mata Gusti Ayu Milih Asih Minggu (30/9)  menuturkan kalau anaknya bertugas di Palu sejak tahun 2005.

Saat kejadian gempa dan tsunami yang menghancurkan kota Palu, anaknya mendapat tugas pengamanan perayaan HUT Kota Palu.
Saat gempa dan tsunami terjadi anaknya sempat menelpon bahwa dia sedang sibuk menyelamatkan warga dan meminta doa kepadanya agar selamat dalam bertugas.
Namun dia malah menerima kabar kalau anaknya sudah meninggal.
Yang membuat keluarga makin berduka yakni almarhum sudah berencana melangsungkan pernikahan bulan depan di Mendoyo. Dimata keluarga almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan sopan serta rajin membantu keluarga dan tetangganya. Pihak keluarga berharap anaknya bisa segera dipulangkan untuk diupacarai. (kmb/balipost)

Baca juga:  Mendaftarkan Pegawai Non ASN, Pemkab Raih Penghargaan dari BPJS Ketenagakerjaan

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *