TABANAN, BALIPOST.com – Isak tangis ibu korban mendadak pecah, ketika awak media menyambangi rumah Dewa Gede Yoga Natakusuma, salah satu korban yang disebut tertimbun dalam reruntuhan Hotel Roa Roa di Palu. Bahkan wajah putri pertama Dewa Yoga yakni Dewa Ayu Nindia Natania (9) juga tampak lesu.
Meski baru berusia sembilan tahun, Dewa Ayu tampaknya sudah mulai paham tentang apa yang tengah terjadi pada ayahnya. Berbeda dengan kedua adiknya, Dewa Gede Danendra Nata (6) dan Dewa Bagus Nusakti Adinata (1,5) yang masih tampak polos.
Keluarga besar nya yang ditemui di Banjar Tegal Ambengan, Desa Sudimara, Tabanan, Selasa (2/10) hanya bisa terus berdoa dan berharap, Dewa Yoga selamat dari musibah tersebut.
Tak banyak yang bisa disampaikan oleh keluarga besar Dewa Yoga, karena informasi yang mereka dapatkan tentang kondisi dan keberadaan Dewa Yoga masih simpang siur.
Hanya saja, seluruh keluarga meyakini Dewa Yoga masih selamat. Ini dikuatkan dengan informasi terakhir yang disampaikan oleh rekan kerja Dewa Yoga kepada Dewa Bagus Dwipa Natakusuma, adik kedua korban, yang mengatakan sempat mendengar suara teriakan minta tolong korban lewat pipa paralon.
Hanya saja setelah itu tidak ada kabar lagi sampai saat ini. Dikatakannya, Dewa Yoga mendapat tugas ikut kejuaraan gateball bersama dua rekannya serangkaian HUT Kota Palu.
Korban yang juga staf di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Bali Nusra ini berangkat dari Tabanan, Jumat dini hari pukul 03.00 Wita, dari mess tempat istrinya bekerja di Pustu Mekayu, Desa Lalanglinggah, Selemadeg Barat ke Palu. Ia menginap di Hotel Roa Roa. Sebelum kejadian gempa dan tsunami, korban dikatakan sempat menelepon istrinya Gusti Ayu Gede Dina Karamani (30). (Puspawati/balipost)