MANGUPURA, BALIPOST.com – Dewan Pers bersama BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika, Kemenkominfo RI) kini tengah giat membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya infrastruktur telekomunikasi dan media. Salah satunya dengan menggelar acara Bakti untuk Negeri “Penguatan dan pemberdayaan ekosistem pers melalui ketersediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi” di seluruh Indonesia.
Acara ini pun digelar di Bali, dengan melibatkan wartawan media cetak, media elektronik dan humas pemerintah kabupaten/kota serta provinsi di Grand Inna Kuta, Badung, Kamis (4/10).
“Kita ketahui bersama bahwa infrastruktur di bidang telekomunikasi dan media ini sangat penting. Proses pembangunan apapun di berbagai bidang saat ini di republik kita yang tercinta, membutuhkan sekali yang namanya infrastruktur di bidang telekomunikasi dan media,” ujar Anggota Dewan Pers, Jimmy Silalahi yang sekaligus menjadi salah satu pemateri dalam acara Bakti untuk Negeri.
Bagi media atau pers, lanjut Jimmy, infrastruktur juga harus disertai dengan kualitas pers, media, hingga wartawan agar bisa mendukung proses dalam mengawal pembangunan bangsa. Apalagi, pers merupakan pilar keempat demokrasi.
Atas nama masyarakat atau kepentingan publik, pers turut mengawal jalannya demokrasi yang dilaksanakan oleh eksekutif, legislatif dan yudikatif. “Peningkatan kualitas pers itu menjadi indikator peningkatan kualitas demokrasi bangsa kita. Itulah yang banyak terjadi negara berkembang yang akan segera masuk menjadi negara maju,” jelasnya.
Menurut Jimmy, tentu saja bangsa ini memiliki keinginan besar untuk bisa beralih status dari negara berkembang menjadi negara maju. Sementara suatu negara tidak mungkin menjadi negara maju kalau pers dan masyarakat-nya tidak maju.
Oleh sebab itu, kualitas akhirnya menjadi sebuah harga mati. Terlebih di tengah fenomena ketergantungan pada gadget yang harus disikapi dengan cerdas dan bijak.
Dalam acara Bakti untuk Negeri, Jimmy membawakan materi tentang peran pers dalam peningkatan kualitas demokrasi. Diantaranya dengan tidak menghadirkan berita provokatif dan mengedukasi masyarakat secara positif untuk berbagai hal.
Narasumber lain yang dihadirkan adalah Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan yang membawakan materi tentang peran pers dalam mendorong pemilu yang berkualitas. Ada pula Redaktur Senior Bali Post, Nyoman Wirata dengan materi tentang media massa profesional.
Menurut Wirata, kunci untuk menghadapi era digital adalah kreativitas dan inovasi. Apalagi, media sosial lebih banyak mengutamakan kecepatan.
Jika tidak, media massa akan terpuruk bahkan mati. Oleh karena itu, media massa dan digital harus bersinergi dan dikelola secara profesional dengan mengutamakan kecepatan dan kecermatan. “Sertifikasi wartawan dan verifikasi media bertujuan untuk menjadikan pers dan produknya profesional,” ujarnya. (Rindra Devita/balipost)