BANYUWANGI, BALIPOST.com – Perseteruan musisi dan artis lokal Banyuwangi dengan penyanyi Danang Academy, meletus lagi. Pemicunya, saat manggung di sebuah acara pernikahan, Danang yang kelahiran Banyuwangi tersebut melontarkan gurauan tak lazim. Dinilai melecehkan seniman, khususnya penyanyi lokal Bumi Blambangan. Tak terima kejadian itu, puluhan musisi dan artis lokal Banyuwangi menggelar aksi di Dinas Pariwisata Banyuwangi, Kamis (4/10).
Aksi yang digelar ini yang kedua kalinya. Tiga pekan lalu, mereka juga sempat menggelar aksi serupa. Bahkan, nyaris ricuh. Danang juga absen. Hingga tiga minggu, tak kunjung minta maaf. Aksi kembali digelar. Massa lebih besar. Pertemuan berlangsung singkat. Danang ikut hadir. Namun, tak ada permintaan maaf.
Tak pelak, massa kembali tak puas. Memilih bertahan di aula Dispar. Menghindari kericuhan, polisi yang bersiaga menggiring Danang masuk ke kantor Dispar. Namun, massa tetap bertahan.
Mereka tetap menuntut Danang meminta maaf. Usaha ini membuahkan hasil. Setelah menunggu hingga satu jam, Danang kembali menemui massa. Tanpa banyak kata, pemilik nama asli Danang Pradana Dieva ini langsung meminta maaf. Disambut tepuk tangan massa. “ Saya meminta maaf jika ada perkataan yang salah. Ini semua jadi pembelajaran bersama,” kata Danang.
Usia Danang meminta maaf, massa memilih bubar. Kabag Operasional Polres Banyuwangi Kompol Sumartono meminta massa tak membesarkan persoalan tersebut. Artinya, setelah ada permintaan maaf, massa diimbau pulang.
Disepakati damai. Perseteruan Danang dengan para musisi lokal ini tak hanya sekali.Tahun 2017, kasus serupa
pernah terjadi. Pemicunya, Danang yang tenar dari sebuah akademisi dangdut di stasiun televisi juga melontarkan ungkapan menyinggung. Kala itu, kalangan musisi membuat aksi dengan mengadu ke Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Namun, aksi kala itu tak seramai kali ini.
Para musisi lokal merasa direndahkan dengan ungkapan Danang. Terkait honor yang diterima kalangan artis lokal Banyuwangi. (budi wiryanto/balipost)