GIANYAR, BALIPOST.com – Banyaknya sampah plastik yang dibuang begitu saja menimbulkan kekhawatiran bagi banyak kalangan di Bali. Salah satunya Blue Bear Bali yang merupakan taman skateboard di Sayan, Ubud.

Menurut Direktur Blue Bear Bali, Komang Priatna Suardi, Sabtu (6/10), sampah plastik yang banyak berserakan membahayakan bagi lingkungan. Untuk itu, pihaknya berkeinginan membantu meminimalisir pembuangan sampah plastik sembarangan lewat “Waste for Skate.”

Program ini, lanjutnya, memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin bermain skateboard secara gratis. Caranya dengan menukarkan 10 item sampah plastik untuk kesempatan bermain sepuasnya selama sehari. “Untuk tiket masuk Rp 30 ribu sepuasnya, tapi jika membawa 10 sampah plastik, pengunjung bisa main skate secara gratis,” jelasnya, ditemui saat grand opening Blue Bear Bali.

Baca juga:  Ajeg Bali

Ia mengutarakan olahraga skateboard saat ini mulai banyak ditekuni generasi milenial. Untuk menggugah para milenial ini lebih peduli pada lingkungan inilah digagas program menukar sampah dengan bermain skateboard. “Kami ingin memberikan edukasi dan menggugah kepedulian anak-anak terhadap lingkungan, terutama sampah plastik,” katanya.

Anak-anak bermain skateboard di Blue Bear Bali, Sabtu (6/10). (BP/kmb)

Ia mengutarakan animo anak-anak untuk menukarkan sampah agar bisa bermain skateboard gratis, cukup besar. Terbukti selama 2 bulan soft opening, skatepark ini mampu mengumpulkan ribuan unit sampah plastik. “Sampah plastik yang terkumpul diserahkan ke Yayasan Sayan Hidup. Jadi tidak kami jual,” ungkapnya.

Baca juga:  Parama Satya Budaya dan Wija Kusuma Untuk Seniman Gianyar

Ia mengatakan gerakan ramah lingkungan ini merupakan upaya untuk ikut serta mengampanyekan penanggulangan sampah plastik yang gencar disuarakan pemerintah. Dengan program waste for skate ini diharapkan ada kesadaran dari generasi milenial untuk lebih peduli lingkungan.

Ia juga mengatakan selain upaya meminimalkan sampah plastik, skatepark yang berlokasi di Sayan, Ubud itu juga mencari bibit baru atlet skateboard. Ia berharap melalui adanya taman seluas 11 are untuk berlatih, bibit baru atlet skateboard bisa muncul.

Baca juga:  Masih Was-was, Warga Pilih Bertahan di Pengungsian

Salah satunya melalui program skateschool. Sebagian besar pesertanya adalah anak-anak di bawah umur. Fasilitas di Blue Bear relatif aman sebab konstruksinya dikerjakan oleh De’en Skatepark Co Bali, yang telah berpengalaman di bidang ini sejak 2004. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *