PALU, BALIPOST.com – Ribuan warga Palu masih terus meninggalkan kota itu. Untuk jalur udara, sebagian dari mereka menggunakan penerbangan komersil dan sebagian besar lainnya dievakuasi menggunakan pesawat Hercules.

Dari pantauan, Sabtu (6/10), antrean panjang untuk jalur evakuasi menggunakan pesawat Hercules tak terelakkan. Hal sama juga terjadi pada pintu keberangkatan pesawat komersil.

Warga mengaku meninggalkan palu karena kondisi Palu saat ini sudah tidak aman untuk kesehatan. Terutama untuk balita, anak-anak dan orang tua.

Baca juga:  Indonesia Perkuat Kerjasama Ekonomi Dengan Kanada

Mereka memilih meninggalkan kota untuk sementara waktu. Pilihannya berangkat dari Bandara Mutiara Sis Al Djufri, dengan beberapa tujuan seperti Makassar, Balikpapan, Manado, dan Jakarta.

Sementara itu, yang dievakuasi melalui pesawat Hercules ada yang menunggu sejak kemarin. Namun karena tidak terangkut, terpaksa kembali pulang ke rumah untuk mencoba berangkat lagi hari ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Korem 132/Tadulako jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.754 orang, luka 2.549 orang, hilang 683, tertimbun sebanyak 152 orang. Rumah rusak sebanyak 65.733 unit, penduduk mengungsi 70.821 orang terkonsentrasi di 147 titik pengungsian.

Baca juga:  Mulai 1 Januari 2021, Indonesia Tutup Pintu bagi WNA

Dari jumlah korban meninggal dunia, sudah dilakukan penguburan masal di dua tempat yakni di Paboya 753 orang dan Pantoloan 35 orang. Sedangkan di pemakaman keluarga 922 orang, selebihnya di pemakaman di Donggala mencapai 35 orang dan Biromaru sebanyak 8 orang. (Bali Putra/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *