DENPASAR, BALIPOST.com – Belasan ribu personel TNI-Polri dikerahkan untuk menjaga dan mengamankan IMF-WB Annual Meeting. Penekanan dari penjagaan ini adalah ketat namun tidak mencolok.
“Kegiatan pengamanan tidak menyolok seperti mau perang Dunia II atau III, tidak. Tapi kita laksanakan pengamanan secara ketat. Tidak menyolok tapi ketat, sehingga faktor quick reaction atau kecepatan dalam tindakan ini yang kita utamakan. Oleh karena itu yang dijalin adalah jaring komunikasi, jaring komando, sinergitas dan soliditas dalam pelaksanaannya,” tegas Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Laksamana Madya TNI Dr. Didit Herdiawan Ashaf, selaku Panglima Komando Tugas Gabungan Pengamanan (Pangkogasgabpam) IMF-WB Annual Meeting 2018, Minggu (7/10).
Dalam kegiatan ini, Laksamana Madya Didit Herdiawan menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan kegiatan perencanaan dengan sangat baik di lapangan. Dengan demikian, sinergitas anggota TNI-Polri dalam pelaksaanaan di lapangan merupakan kunci kegiatan pengamanan ini dan menjadi yang utama. “Sinergi ini menjadi sangat baik sampai dengan tingkat individu. Sehingga apa yang telah digariskan oleh Panitia Nasonal dalam hal ini Bapak Lutut Binsar Panjaitan sebagai pelaksana penitia pusat, sudah dapat kita breakdown satu per satu,” ungkap Didit Herdiawan, didampingi Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto.
Setelah pelaksanaan apel tersebut dilaksanakan, pihaknya akan insert di masing-masing Subsatgas di lapangan.
Saat memerikan sambutan, Kepala Staf Umum TNI ini menegaskan, IMF – WB annual meeting ini adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Dewan Gubernur IMF dan World Bank merupakan pertemuan terbesar dunia dalam bidang ekonomi dan keuangan yang diikuti diantaranya para Gubernur Bank Central dan Menteri Keuangan negara anggota.
“Saya ingatkan kembali dari 189 peserta, kalaupun yang punya kemampuan hanya 70 negara, berarti 210 tahun baru dilaksanakan lagi di Indonesia. Jadi yang kita hidup sekarang ini merasakan keberuntungan yang luar biasa, pemerintah dapat keuntungan dari sini karena pembangunan dan investasi, termasuk rakyat Indonesia apalagi masyarakat Bali,” ujar Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose.
Menurut Kapolda, perlakuan yang sama dilakukan dengan sinergitas antara Polri dan TNI. Pengamanan obyek-obyek juga dilakukan bersama-sama. “Sterilisasi kita lakukan tiap hari terutama di tempat VIP plus dan VVIP,” ungkapnya.
Sampai saat ini, kata Golose, pagelaran pasukan dilakukan dan nantinya akan dikerahkan ke lapangan untuk mendukung acara puncaknya pada 10-12 Oktober 2018 karena melibatkan banyak kepala negara dan gubernur bank dan menteri keuangan seluruh dunia. Pesertanya ada yang daftar lewat Meeting Team Secretariat (MTS), jumlahnya hampir 14 ribu dan akan terus bertambah walaupun secara ditutup awal Oktober lalu. Ada juga daftar lewat Indonesia Planning Team (IPT) mencapai 21 ribu dan sudah ditutup juga. (kerta negara/balipost)