SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 38 kepala keluarga (KK) warga miskin di Buleleng menjadi sasaran program Ratio Electrifikasi (RE-red) yang digulirkan oleh Unit Induk PLN Distribusi Bali. Lewat program ini PLN menyambungkan listrik bagi warga miskin yang bertahun-tahun tidak menikmati listrik PLN karena masalah ekonomi. Dari jumlah itu, PLN telah menyambungkan listrik sampai program berakhir Oktober 2018 ini.
Humas Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Bali Utara (UP3) PLN Bali Utara Eka Tirtayana Minggu (7/10) mengatakan, program RE digulirkan sesuai komitmen PLN untuk menyambungkan listrik kepada semua penduduk hingga di dusun-dusun. Selama ini, di Buleleng masih ada warga di mana lokasi rumah mereka berada dalam jaringan PLN.
Tetapi, warga ini kesulitan biaya penyambungan, sehingga mereka terpaksa menggunakan lilin atau lampu sentir (lampu tempel-red) untuk penarangan di malam hari.
Sebelum menyasar puluhan KK miskin tersebut, PLN bersama Universitas Udayana (UNUD) Denpasar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Perumahan Pemukiman Pertanahan (Perkimta) Buleleng melakukan pendataan ke lapangan. Hasilnya, 38 KK yang menyebar di sembilan kecamatan dinyatakan layak mendapat penyambungan listrik dengan daya 450 VA dan beberapa diantaranya listrik sudah tersambung.
“Ini kebijakan PLN se Bali dan pelanggan yang kami layani ini adalah warga miskin berdasarkan data TNP2K. Kalau biaya memang tetap bayar sesuai mekenisme, tetapi ada kebijakan dari PLN di mana pelanggan miskin ini mendapat bantuan penyambungan dari penyisihan penghasilan karyawan PLN se Bali,” katanya.
Menurut Eka, setelah menuntaskan penyambungan RE tahun ini, PLN dipastikan tetap menggulirkan program yang sama tahun berikutnya. Ini dilakukan kalau Dinas PMD dan Dinas Perkimta kembali menemukan warga miskin yang belum menggunakan listrik PLN.
“Target yang belum disambung ini akan dituntaskan penyambungannya sampai bulan ini. Kalau dalam perjalanan nanti ada tambahan, PLN akan tetap mengakomodir, sehingga program listrik PLN sampai di dusun-dusun akan tercapai 100 persen,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Buleleng Made Subur mengatakan, puluhan warga miskin di daerahnya sekarang bisa menikmati listrik tidak lepas dari dukungan penuh PLN. Tidak saja membantu warga mendapat layanan listrik, tetapi program PLN ini memberi manfaat bagi warga dalam distribusi air bersih. Rencana pemanfaatan listrik untuk kepentingan distribusi air bersih terus dimatangkan melalui program investasi bersama PLN.
“Selain untuk penerangan warga yang sudah mendapat listrik PLN ini bisa menggunakan listrik untuk kepentingan penyiapan sarana prasarana air bersih. Ini akan kami terus tindaklanjuti di mana desa bisa memanfatakan Dana Desa (DD) untuk investasi dalam hal penyiapan listrik baik untuk penerangan juga untuk air bersih,” jelasnya. (mudiarta/balipost)