BANYUWANGI, BALIPOST.com – Sejumlah bencana yang melanda Indonesia ikut menjadi fokus pengamanan selama annual meeting World Bank-IMF di Bali. Seperti yang dilakukan jajaran Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur. Jajaran TNI menyiagakan 400 bus dan dua pesawat angkut untuk mengevakuasi delegasi asing jika terjadi bencana dari Bali. Mereka akan diangkut menuju Banyuwangi dan Surabaya.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan pihaknya bersama Polda Jatim menurunkan 5000 personel untuk ikut mengamankan kegiatan World Bank-IMF di Bali. Tugas utamanya, melakukan evakuasi jika kemungkinan terjadinya bencana atau hal lain di Bali. “ Kita siapkan 400 bus dan dua pesawat angkut. Satu pesawat siaga di Bandara Banyuwangi,” kata Pangdam disela sidak di Bandara Banyuwangi, Senin (8/10).
Jenderal bintang dua ini menambahkan, selama kegiatan World Bank-IMF, pihaknya menjadi tim Satgas Pamwil II. Fokusnya, mengamankan bandara dan pelabuhan penyeberangan Ketapang. “ Kami sifatnya siaga. Kita buat posko bersama Polri dan jajaran samping di bandara dan Pelabuhan Ketapang. Jika kemungkinan ada bencana, kami akan melakukan evakuasi delegasi VVIP dari Bali,” jelasnya. Para delegasi itu akan diterbangkan ke Banyuwangi dan Surabaya. Termasuk, ratusan bus dari Ketapang menuju Surabaya.
Posko di bandara dan Ketapang, lanjut dia, juga dilengkapi dengan pos kesehatan. Termasuk, menyambung langsung dengan lokasi kegiatan di Bali. Menurut Pangdam, Banyuwangi menjadi penyangga dalam perhelatan internasional tersebut. Dari dua pesawat yang disiagakan, satu ditempatkan di Bandara Banyuwangi. Satu lagi di Bali. Nantinya, jika ada proses evakuasi, akan langsung diterbangkan ke Surabaya. Kesiapan evakuasi ini akan terus disiagakan hingga pasca-pertemuan World Bank-IMF. “ Pengamanan akan kita lakukan hingga seluruh delegasi kembali ke negara masing-masing,” pungkasnya. Selama meninjau pengamanan bandara, Pangdam melihat langsung sambungan langsung ke Bali melalui telekonferensi. (budi wiriyanto/balipost)