JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri melepas bantuan tahap II berupa barang-barang kebutuhan pokok untuk pengungsi dan korban bencana gampa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Menurut Presiden RI ke 5 ini, bantuan untuk korban bencana alam harus ikhlas, tanpa embel-embel tertentu. “Kalau bicara kemanusiaan memang kita itu harus ikhlas,” ucap Megawati di kantor DPP PDI Perjuangan di Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Senin (8/10).
Bantuan berupa bahan makanan, peralatan medis, pakaian, dan lain-lain, dibawa dengan menggunakan 10 unit truk. “Bantuan ini dari teman-teman yang berempati dan bersimpati,” kata Megawati.
Bantuan disalurkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPP PDI Perjuangan, yang sudah berada di Sulawesi Tengah, pada dua hari setelah bencana terjadi. Di acara pelepasan, selain dihadiri oleh Megawati dan para ibu yang mengorganisasi pengumpulan bantuan seperti Maria Ekowati, ada juga petinggi DPP PDIP. Seperti Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Wasekjen Eriko Sotarduga, serta para Ketua DPP semacam Ribka Tjiptaning, Djarot Saiful Hidayat, dan Nusyirwan Soejono.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan bantuan dengan volume 60 ton itu akan dibawa ke Sulteng melalui jalur darat dan udara. Salah satu maskapai penerbangan swasta nasional yang dimiliki Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, bersedia membawa bantuan itu secara sukarela.
Kata Hasto, bantuan ini merupakan yang kedua. Bantuan pertama dibawa langsung oleh relawan Baguna yang tiba di Palu pada 30 Oktober. Memang setelah kejadian bencana pada 28 Oktober, Megawati langsung memerintahkan agar seluruh kader PDIP bergerak ke Sulteng.
Bahkan Megawati langsung menghubungi sejumlah kepala daerah dari partai itu agar secepatnya mengirim bantuan. Oleh pengurus daerah PDIP, bantuan langsung disiapkan. Rombongan relawan Baguna juga diberangkatkan, dengan membawa bantuan yang sudah ada. Ketika tiba di lokasi, situasi masih belum tersentuh penanganan yang signifikan.
Kondisi itu lalu dilaporkan ke DPP PDI Perjuangan, yang langsung berkoordinasi dengan Presiden Jokowi. “Sehingga Bapak Presiden Jokowi bertindak cepat menyalurkan bantuan. Dan beliau memimpin secara langsung. Bahkan kegiatan jalan sehat di Solo yang sudah direncanakan, dibatalkan saat itu,” kata Hasto.
Hasto mengatakan, aspek kemanusiaan, gotong royong, nurani yang bening untuk betul-betul membantu rakyat yang menjadi korban, memang harus dikedepankan. Dan tanpa ada kepentingan-kepentingan tertentu. “Dan sekarang kita melihat penanganan bencana sudah jauh lebih baik. Distribusi bantuan sudah dapat disampaikan dengan jauh lebih baik lagi,” ujarnya. (Hardianto/balipost)