Pekerja sedang memperbaiki kerusakan di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. (BP/istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pelayanan di terminal Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu berangsur membaik, jumlah penumpang juga melonjak tajam. Jika pada tanggal 7 Oktober jumlah penumpang yang diangkut dari dan ke Palu 2.535 orang, sehari kemudian jumlahnya melonjak menjadi 3.023 orang.

“Total flight yang dilayani pada 8 Oktober mencapai 19 penerbangan terdiri dari 15 reguler flight, 1 charter flight dan 3 extra flight. Sedangkan pada 9 Oktober bertambah menjadi 21 flight yang terdiri dari 18 reguler flight, 1 extra flight dan 3 extra flight,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno di Jakarta, Rabu (10/10).

Pramintohadi menyambut baik perkembangan ini dan menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya memperbaiki fasilitas dan meningkatkan layanan agar mendekati 100% seperti sebelum terdampak gempa bumi dan tsunami. “Sesuai dengan prediksi kami, dengan beroperasinya pesawat jet komersial, operasional penerbangan akan lebih banyak. Begitupun jumlah penumpang akan meningkat tajam. Semoga ini bisa semakin mempercepat evakuasi, proses rehabilitasi dan rekonsiliasi daerah Palu, Donggala dan sekitarnya pasca musibah gempa dan tsunami lalu,” ujarnya.

Baca juga:  Soal Harga Tiket Penerbangan, Gubernur Koster Minta Tak Lampaui Batas Atas

Pramintohadi menjelaskan, hingga 9 Oktober, progress perbaikan operasional terminal Bandara Mutiara SIS Al Jufri juga sudah signifikan. Proses pelayanan penumpang telah dapat berjalan lancar dan aman; counter checkin berfungsi normal; Belt conveyor bagasi berfungsi normal; FIDS berfungsi normal; Mushallah dan toilet lantai 1 berfungsi normal; Ruang tunggu lantai 1 berfungsi normal; Ruang tunggu keberangkatan lantai 2 tahap pembersihan reruntuhan dan identifikasi kondisi struktur bangunan.

Baca juga:  Tradisi Pelepasan Balon Udara Ancam Keselamatan Penerbangan

AC dan penerangan juga berfungsi normal. Dan kegiatan pelayanan ground handling berjalan normal. Ketersediaan peralatan dan personel dilaporkan cukup memadai untuk melayani penerbangan saat ini.

Sementara itu progress perbaikan sisi udara Bandara juga terus dilakukan dengan maksimal. Runway 33 yang panjang 2.500 m, sekitar 250 m dari ujung Runway mengalami rusak berat. Gempa susulan yang terjadi kemarin, mengakibatkan kerusakannya bertambah, untuk itu saat ini sedang dilakukan kajian geoteknik untuk menentukan langkah penanganan perbaikan.

Pada Runway 15, 250 m dari ujung Runway mengalami kerusakan sedang berupa penurunan dan retak memanjang. Perbaikan yang dilakukan adalah rekonstruksi perkerasan runway dengan pengecoran beton K 350 vol +- 173 m3 dan dilakukan injeksi grouting pada bagian yang retak sepanjang +- 40 m. Perbaikan ditargetkan selesai pada 11 Oktober 2018 sehingga efektif panjang runway menjadi 2.250 x 45 m.

Baca juga:  Direkomendasikan Jadi Cawapres, Apa Kata Puan?

Kondisi Taxiway A dan B berfungsi normal, apron juga berfungsi normal. Sementara itu kondisi dan operasional peralatan navigasi penerbangan, ATC Mobile Tower telah berfungsi penuh dengan jumlah ATC yang bertugas di Mobile Tower sebanyak 24 Orang. Untuk tower darurat telah dilakukan pembongkaran untuk pembangunan kembali. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *