BANGLI, BALIPOST.com – Kebakaran yang melanda kawasan hutan di lereng Gunung Batur, Kintamani telah berhasil dipadamkan, Rabu (10/10). Meski demikian, potensi terjadinya kebakaran susulan masih cukup tinggi.
Mengingat petugas kehutanan masih menemukan adanya bara api di kawasan hutan di wilayah Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan. Kepala UPT KPH Bali Timur I Made Warta mengatakan upaya pemadaman sebelumnya dilakukan oleh petugas gabungan bersama warga sekitar.
Sekitar sejam kemudian, kebakaran di dua titik itu akhirnya bisa dikendalikan. Meski telah berhasil dipadamkan, Warta mengatakan, potensi kebakaran di kawasan hutan di lereng Gunung Batur masih cukup tinggi. Sebab petugasnya di lapangan masih menemukan adanya sisa-sisa bara api pada rumpun akar bambu yang telah terbakar.
Dia menjelaskan untuk memadamkan bara api tersebut, pihaknya telah melakukan upaya penyiraman dengan air yang ditambah larutan khusus untuk memadamkan api. Air yang dipakai menyiram terpaksa diambil dari bak penampungan milik warga, mengingat lokasi bara api tak bisa dijangkau armada damkar. “Kita lakukan upaya pemadaman dengan menggunakan air, walaupun untuk membawa air ke lokasi cukup susah. Kenapa demikian, karena kalau hanya ditimbun dengan pasir, tidak mempan,” jelasnya.
Sementara itu disinggung mengenai total luas lahan hutan di lereng Gunung Batur yang terbakar, Warta belum bisa menyebutkan data pasti. Pihaknya mengaku belum sempat melakukan pendataan karena masih fokus mengendalikan kebakaran. Namun demikian, dari hasil perkiraannya sementara, total luas lahan hutan di lereng Gunung Batur yang terbakar mencapai sekitar 20 hektar. “Walaupun saat ini api sudah berhasil dipadamkan, namun kami tetap melakukan pemantauan di lapangan 24 jam bersama kelompok-kelompok tani hutan kita,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)