Aktivitas perekonomian di Pasar Galiran, Klungkung. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Jelang hari raya Pagerwesi, kebutuhan masyarakat Klungkung akan sarana upakara meningkat, seperti bunga dan janur. Hal tersebut menyebabkan lonjakan harga tak terelakan. Kondisi demikian terjadi di Pasar Galiran.

Berdasarkan pantauan, harga bunga pacah yang sebelumnya kisaran  Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 20 ribu. Sementara untuk janur, naik Rp 3 ribu dari harga sebelumnya Rp 17 ribu per ikat. Pedagang, Ni Wayan Simpen mengatakan hal tersebut berlangsung sejak lima hari lalu. “Karena banyak rahinan, jadi kebutuhan meningkat. Sedangkan pasokan tidak bertambah. Untuk bunga  mitir masih stabil,” tuturnya, Minggu (14/10).

Baca juga:  Siaga Gunung Agung, Dirjen Hubda Sidak Ketapang - Gilimanuk

Bunga itu, berasal dari petani lokal di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Sementara untuk janur, datang dari daerah Jawa Timur. “Untuk kedepan sepertinya akan naik lagi karena ada beberapa rahinan. Belum lagi jelang Galungan yang sudah dekat,” imbuhnya.

Berbeda halnya dengan harga pisang. Seluruh jenis masih stabis. “Untuk pisang emas masih kisaran Rp 15 sampai 20 ribu. Yang lain juga begitu. Masih stabil,” ujar pedagang Wayan Suparta.

Baca juga:  557 Orang di Denpasar Ikuti Rapid Test, Sejumlah Ini Positif

Pria asal Desa Menanga, Karangasem ini memperkirakan lonjakan harga terjadi hari ini maupun besok, mengikuti permintaan. Meski demikan, itu diyakini tidak membuat penjualannya merosot. “Pisang tetap diperlukan. Biar pun harganya naik, pasti dibeli,” katanya.

Buah bertandan itu masih didatangkan dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Nyaris tidak ada pisang lokal yang masuk ke pasar besar ini. “Semua yang dijual ini datang dari Lombok. Kalau kelapa dari Banyuwangi. Luar Bali semuanya,” sebutnya. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Sidak Toko, Disperindag Temukan Mamin Tak Berlabel

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *