BANYUWANGI, BALIPOST.com – Ajang pertemuan tahunan World Bank-IMF di Bali membawa dampak positif bagi Banyuwangi. Sebagai tetangga Bali, kabupaten ujung timur Jawa tersebut mendapat banyak keuntungan.
Salah satunya, infrastruktur. Jalur menuju Taman Nasional Alas Purwo dan Kawah Ijen dibuat mulus. Sehingga, pamedek dari Bali yang ingin tangkil ke Alas Purwo bisa membawa beragam jenis kendaraan.
Mulusnya jalan menuju Alas Purwo ini sudah dirasakan beberapa minggu sebelum World Bank-IMF digelar. Maklum, Taman Nasional Alas Purwo menjadi salah satu destinasi yang ditawarkan ke para delegasi asing. “Imbas annual meeting World Bank-IMF di Bali. Sejumlah infrastruktur di Banyuwangi menjadi berubah.Jalan ke Alas Purwo, G-Land dan Ijen sudah mulus,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (15/10).
Menurut Anas, Alas Purwo, khususnya G-Land dan padang savanna Sadengan menjadi destinasi yang ditawarkan ke delegasi asing. Sehingga, pemerintah pusat membangun infrastruktur dengan anggaran besar. “Kami berterima kasih dengan pemerintah pusat. Infrastruktur ke Alas Purwo sudah mulus. Umat Hindu dari Bali bisa beribadah ke sana dengan mudah,” imbuh Anas.
Selain infrastruktur, lanjut Anas, sejumlah perwakilan delegasi asing mulai mampir ke Banyuwangi. Menurutnya, ada beberapa hotel dan restoran yang sudah dipesan sejumlah perwakilan delegasi asing.
Selain Alas Purwo dan Ijen, pembangunan infrastruktur juga dirasakan di Bandara Banyuwangi. Kata Anas, pelebaran bandara sudah nyaris rampung. Sehingga, bisa menampung jumlah pesawat lebih banyak. “Jadi, imbas infrastruktur yang langsung kita bisa rasakan di Banyuwangi,” tegas Anas.
Sementara, lanjut Anas, di Kawah Ijen mulai dibangun pemancar telekomunikasi. Sehingga, akses komunikasi di puncak Ijen tak ada kendala lagi. Karena itu, pihaknya ikut bangga Indonesia bisa sukses menggelar annual meeting World Bank-IMF. Sebab, 189 negara hadir. (Budi Wiriyanto/balipost)