DENPASAR, BALIPOST.com – Drs. Putu Sedana (82) yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 (Smansa) dan SMA Negeri 3 (Trisma) Denpasar berpulang, Minggu (14/10). Almarhum, menurut putera sulungnya, Gede Ari Sedana, sudah dikremasi (mekingsan di geni) pada Selasa (16/10) di Setra Mumbul, Nusa Dua.

Dikatakan Ari Sedana, ayahnya meninggal di RSUD Mangusada Kapal. Sebelumnya ayahandanya tidak pernah mengeluhkan sakit keras namun saat dibawa ke rumah sakit tensinya naik 190/100. “Mungkin Hyang Widhi berkehendak lain sehingga kita semua mesti rela atas kepergian tokoh panutan keluarga dan siswa-siswi yang pernah beliau didik,” ujarnya.

Baca juga:  Perdagangan Ekonomi Digital di 2021 Capai Ratusan Triliun Rupiah

Wijaya Dharma, Ketua OSIS pertama SMAN 3 Denpasar di era 1977 – 1979 bercerita jasa almarhum sangat luar biasa dalam memperjuangkan dan memajukan dunia pendidikan. Sekitar tahun 1960an almarhum mengajar di sekolah-sekolah di Denpasar hingga Kabupaten Klungkung dengan mengayuh sepeda.

Selain itu menanamkan 4 pilar Trisma yang dijunjung tinggi hingga kini yakni: Kedisiplinan, Kesederhanaan, Kekeluargaan dan Kebersamaan. Keempat pilar tersebut diejawantahkan dalam keseharian aktivitas siswa diantaranya dilarang mengendarai sepeda motor atau mobil ke sekolah dan diwajibkan naik sepeda, menggunakan seragam batik lengan panjang sejak tahun 1977 hingga sekarang dan meraih penghargaan nasional.

Baca juga:  Hari Ini, RSUP Sanglah akan Beri Pelayanan ke Pos Pengungsi

Mewajibkan siswa dalam kegiatan mendaki gunung. Sekolah dengan motto “Datang dan Pergi Untuk Sebuah Cita-cita” ini dikenal disiplin dan berprestasi di segala bidang baik tingkat nasional maupun internasional.

Kala beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMAN 1 Denpasar oleh siswanya diberi julukan Jango, jagoan dalam film cowboy karena berani menentang kebijakan atasan yaitu P & K jika ada yang dianggap tidak sesuai pandangan dan hati nuraninya.

Baca juga:  Tambahan Korban Jiwa COVID-19, Sebanyak 60 Persen dari Zona Orange Ini

Mantan Kepala SMAN 3 Denpasar, Drs. Ketut Suyastra M.Pd menyatakan almarhum adalah sosok guru yang amat mulia untuk dijadikan teladan. Banyak nilai-nilai dan karakter yang dibangun di dunia pendidikan khususnya SMAN 3 Denpasar menjadi warna pendidikan bagi siswa dan alumninya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *