AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga di Banjar Babakan, Desa Purwakerti, Abang, Karangasem mempertanyakan terkait kejelasan bantuan perbaikan dari pemerintah daerah terkait kerusakan rumah warga akibat gempa Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal Agustus lalu. Sebab, hingga saat ini belum ada kejelasan bantuan yang bakal diberikan terkait bencana tersebut.
Salah seorang warga Banjar Babakan, Desa Purwakerti, Abang, Karangasem, I Wayan Tangun mengatakan, pasca gempa Lombok pada awal Agustus lalu, rumahnya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Atas kondisi itu, dirinya terpaksa tidur di tenda darurat bantuan dari BPBD. Termasuk, rumah warga lainnya yang terdampak gempa juga menempati tenda yang di bangun di dekat rumah warga. “Saya sudah tiga bulan tidur di tenda darurat. Ada empat KK yang tidur di tenda,” ucapnya.
Tangun mengatakan, tidur di dalam tenda diakuinya sangat panas. Apalagi saat ini musim kemarau, sehingga sangat sulit dapat tidur dengan nyenyak akibat kepanasan. Ditambah lagi, di samping tenda ada pohon yang sangat besar, sehingga dirinya khawatir pohon akan tumbang. Mengingat angin di sana sangat kencang dan pohon rawan tumbang.
“Anginnya kencang sekali. Saya jadi takut kalau tiba-tiba ranting pohon patah atau tumbang. Semoga saja tidak sampai terjadi seperti itu,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sampai saat ini dirinya beserta warga lainnya masih menunggu kejelasan terkait bantuan perbaikan rumah yang diberikan pemerintah kabupaten untuk perbaikan rumah yang rusak akibat guncangan gempa itu. Sebab, sampai saat ini belum ada kejelasan yang pasti terkait bantuan yang akan diberikan dari pemerintan. “Sudah tiga bulan belum ada kejelasan terkait bantuan yang akan diberikan. Kita harap nanti bisa diberikan bantuan agar bisa memperbaiki rumah. Karena saya belum bisa memperbaikinya karena tidak ada uang,”jelasnya.
Sementara Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa, mengatakan, bagi rumah warga yang mengalami kerusakan ringan untuk anggaran perbaikannya memakai dana dari APBD daerah. Sedangkan kerusakan kategori berat telah diajukan ke provinsi Bali. “Kita sudah ajukan bantuan ke provinsi termasuk ke pusat. Kita belum tahu kapan bantuan akan turun, mengingat tidak hanya Karangasem saja yang menjadi dampak akibat gempa tersebut. Tapi kabupaten/kota yang lainnya juga ikut terdampak. Jadi, mungkin masih dalam proses. Semoga bisa cepat turun bantuannya,”harap Arimbawa. (eka prananda/balipost)