Air PDAM di Banjar Dinas Tukad Hitam, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem mati. Warga meminta air supaya segera mengalir. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Puluhan Pelanggan di Banjar Dinas Tukad Hitam, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem mengeluh lantaran air Perusahaan Daerah Air Minum  (PDAM) sejak dua pekan lebih tidak pernah mengalir. Kondisi itu membuat puluhan pelanggan mengalami krisis air bersih. Atas kondisi itu, pelanggan meminta supaya air bisa kembali mengalir dengan normal.

Salah seorang warga di Banjar Dinas Tukad Hitam, Desa Seraya Timur, Kecamatan Karangasem, I Komang Kirdana, Jumat (19/10) mengungkapkan, jika air PDAM sudah dua pekan lebih tidak mengalir ke pemukiman warga. Kindisi itu, membuat warga yang menjadi pelanggan PDAM mengalami krisis air bersih. “Bagi warga pelanggan PDAM semuanya mengeluh. Karena air tidak keluar cukup lama. Disini pelanggan PDAM mencapai puluhan orang,”ucapnya.

Baca juga:  TNI Profesional Kebanggaan Rakyat

Kirdana menambahkan, dengan kondisi ini dirinya bersama warga lainnya yang menjadi pelanggan kesulitan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari memasak, mandi maupun untuk diberikan kepada ternak. Untuk bisa mandi dan memasak, dirinya terpaksa meminta ir bersih kepada warga yang kebetulan di dalam cubang masih ada sedikit air hujan yang ditampung. Selain meminta, dirinya juga membeli air memakai galon di warung.

“Kalau beli pakai mobil tangki tidak bisa karena medan untuk ke sini sulit. Sehingga mobil tanki tak mau kesini. Saya berharap supaya air bisa mengalir. Jangan hanya saat terlambat saja di kenai denda. Tapi di saat air mati seperti ini tidak ada penanganan yang serius dari petugas PDAM. Meski air mati saya tidak pernah terlambat bayar air,”tegasnya.

Baca juga:  Perumda Tirta Tohlangkir Punya Direktur Baru

Dia menambahkan, atas kondisi ini sejatinya pihaknya sudah sempat menyampaikan kepada petugas PDAM. Hanya saja, dari petugas sampai saat ini belum ada tindak lanjut yang jelas dari petugas. “Harapan saya hanya satu yakni air cepat mengalir. Agar saya dan warga lainnya tidak lagi kesulitan air bersih lagi,” harap Kirdana.

Hal senada diungkapkan, Ni Wayan Sentiri. Dia juga sama mengalami krisis air bersih semenjak air PDAM tidak lagi mengalir sejak lama. Kondisi itu, membuat dirinya terpaksa minta di tetangga. “Sudah kekeringan ditambah tidak air jadi serba susah. Air di cubang sudah habis. Jadi terpaksa minta air di tetangga yang kebetulan masih punya sedikit air,” katanya.

Baca juga:  Indonesia Perlu 200 Miliar Dolar untuk Pembangunan Berkelanjutan

Kabag Teknik PDAM Karangasem, Ida Bagus Sudirga mengatakan, jika untuk musim kemarau seperti sekarang ini debit air menjadi menurun. Sementara penggunaan air khususnya di Seraya Timur menjadi meningkat. Untuk itu, penyaluran air dilakukan secara bergilir. “Kita akan komunikasikan lebih dulu berapa pelanggan yang tidak dapat air. Jika memang banyak palanggan yang tidak mendapatkan air, maka kita rencananya akan droping air bersih memakai mobil tanki,” jelasnya. (eka prananda/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *