AMLAPURA, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Pura Agung Besakih berangsur normal. Hal itu dibuktikan telah dilampauinya target kunjungan ke DTW itu.
Humas Manajer Operasioanal Kawasan Pura Agung Besakih, I Gusti Bagus Karyawan, Minggu (21/20), mengungkapkan adanya eruspi Gunung Agung memang sempat membuat jumlah kunjungan anjlok. Sebab, para agen maupun wisatawan sempat enggan untuk berkunjung ke Besakih.
Akan tetapi, mengingat belakangan aktivitas Gunung Agung mulai sedikit tenang, jumlah kunjungan wisatan ke Besakih kembali normal. Bahkan, dari target yang di tetapkan, pengelola mampu melampaui jumlah kunjungan dari target yang diberikan.
Karyawan menambahkan, jika tahun ini target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 97.200 pengunjung dan wisatawan domestik (wisdom) sebanyak 14.400 orang. Dari target itu, pengelola telah mampu melampaui target itu.
Per 16 Oktober ini untuk jumlah kunjungan wisaman telah mencapai 149.477 orang sedangkan untuk wisdom 21.596 orang. Jadi, rata-rata kunnungan wisman per hari 520 dan wisdom 79 pengunjung. “Astungkara dengan berbagai persoalan yang dihadapi kita mampu memenuhi target bahkan melampauinya,” ucapnya.
Menurut Karyawan, kesuksesan pengelola memenuhi target tersebut, tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan semua pihak, seperti gencar melakukan promosi di tengah situasi sekarang ini. Yakni gunung Agung masih berada di level III (Siaga) lewat para wisatan yang datang langsung ke Besakih, guide, agen maupun media sosial, Facebook.
“Selain itu kita juga rutin melakukan promosi ketika melakukan studi banding ke luar daerah. Seperti saat kita lakukan saat kunjungan kerja ke Jakarta, Banten dan Jogjakarta, kita minta mereka ikut membantu mempromosikan objek wisata Besakih. Kita harap dengan upaya itu, mampu meningkatkan jumlah kunjungan ke Besakih,” jelas Karyawan.
Lebih lanjut dikatakan, untuk mendukung perkembangan pariwisata ke Besakih, masih harus dilakukan penataan, seperti lahan parkir, zona-zona pedagang yang saat ini masih berjualan di sebelah selatan wantilan, serta fasilitas pendukung lainnya. Ia berharap pemerintah daerah bisa ikut membantu dalam penataan itu guna mendukung kemajuan pariwisata di Besakih.
“Kita akan mengajukan perbaikan sejumlah fasilitas pendukung seperti pos pemunggutan parkir di pintu masuk yang ada di Banjar Kedungdung, sound system, perlangkapan rapat dan penataan rest area agar bisa dikeramik. Kita juga berharap nantinya bisa ditambah penerangan di sejumlah titik di areal pura. Karena wisatawan kadang-kadang sampai malam berkunjung, sehingga mereka tidak kegelapan. Semoga usulan bisa disetujui,” sebutnya. (Eka Parananda/balipost)