DENPASAR, BALIPOST.com – DPD PDIP Bali janjikan kemenangan telak untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019. Tak tanggung-tanggung, target suara yang dipasang untuk Jokowi-Ma’ruf mencapai 80 persen.
Kendati hasil survey saat ini masih mengunggulkan pasangan tersebut, namun para kader banteng di Bali diingatkan untuk tidak lengah. “Seluruh kader partai di Bali membangun komitmen untuk memenangkan Pilpres dengan kemenangan minimum 80 persen karena partai menyatu dengan seluruh elemen masyarakat,” ujar Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2019 di Kantor DPD PDIP Bali, Minggu (21/10).
Menurut Hasto, kemenangan Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati dalam Pilgub Bali 2018 atas dukungan masyarakat Bali telah menjadi sebuah energi positif. Utamanya dalam menggalang dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019, serta PDIP dalam Pileg 2019.
Apalagi setelah dilantik dan menjabat, kinerja Koster-Cok Ace juga mendapat apresiasi sejumlah menteri. Salah satunya dari Menko Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Panjaitan atas suksesnya event IMF-World Bank Annual Meetings.
Kerjasama antara pemerintah pusat dan Pemprov Bali dinilai lebih baik ketika dibawah kepemimpinan Koster. Di sisi lain, seluruh kader partai di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota juga wajib turun ke bawah dan bekerja dengan sebaik-baiknya. “Dan karena Bali itu membanggakan Indonesia Raya sebagai pusat kebudayaan kita, maka pada saat turun ke bawah juga menggelorakan semangat kebudayaan, jati diri dan martabat kita sebagai bangsa,” jelasnya.
Menurut Hasto, para caleg dari PDIP juga wajib memenangkan Jokowi-Ma’ruf dalam satu nafas perjuangan. Kalau tidak, para caleg harus bersiap menerima sanksi disiplin partai.
Selain di Bali, target kemenangan 80 persen (plus minus 2) juga dipasang di Jawa Tengah. Di daerah lain target kemenangan terbilang bervariasi. Seperti di Jawa Timur dipasang 75 persen.
Pihaknya juga cukup optimis di Jawa Barat dan Banten. Untuk daerah-daerah di luar basis PDIP, dinamika politik lokal yang dijadikan patokan target suara. “Kami tidak boleh terlena dengan survey yang tinggi. Survey yang tinggi pada Pak Jokowi harus menjadi semangat bagi kami untuk turun ke bawah. Survey terakhir 61 persen untuk Pak Jokowi dan Ma’ruf,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster mengaku akan mengambil cuti setiap hari Jumat jelang kampanye rapat umum. Cuti hari Jumat ditambah hari Sabtu dan Minggu mulai bulan Desember akan dipakai untuk konsolidasi pemenangan Pileg dan Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2014, Jokowi-JK berhasil meraih 71,4 persen suara di Bali dengan Koster sebagai ketua tim pemenangan. Padahal saat itu, posisi Jokowi-JK terbilang sulit.
Saat ini, ketua tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Bali diemban oleh IGN Alit Kesuma Kelakan. “Sekarang kondisi jauh lebih bagus, partai yang bergabung banyak. Kebijakan Presiden Jokowi secara nasional sampai ke daerah itu sangat pro rakyat, sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Image pemerintahannya baik. Jadi iklim politiknya sangat kondusif untuk kita memenangkan dan di Bali harus bisa mencapai target 80 persen,” ujar gubernur Bali ini.
Sementara untuk Pileg khususnya di Bali, Koster menargetkan ada peningkatan perolehan kursi. Baik di DPR RI, DPRD Bali, maupun DPRD kabupaten/kota. Untuk DPR RI harus naik menjadi 5 kursi dari perolehan 4 kursi saat ini. Untuk DPRD Bali, harus mendapat 32 kursi dari saat ini hanya 24 kursi. (Rindra Devita/balipost)