Suasana puncak karya Panca Wali Krama di Pura Kehen, Bangli, Senin (22/10). (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Puncak Karya Panca Wali Krama Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen Bangli digelar Senin (22/10). Karya agung yang dilaksanakan untuk pertamakalinya ini dipuput tiga belas orang sulinggih dan dihadiri ribuan pemedek.

Puncak upacara Panca Wali Krama Ida Bhatara Turun Kabeh kemarin dihadiri Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati Sang Nyoman Sedana, Sekda Ida Bagus Giri Putra, pimpinan OPD di Lingkungan Pemkab Bangli, Bupati Klungkung dan sejumlah pejabat tinggi Pemprov Bali. Hadir juga Perbekel dan Bendesa adat se-Bangli.

Ketua Panitia Karya, Sang Mangku Gede Dalem Gede Selaungan mengatakan, Karya Panca Wali Krama yang dilaksanakan kemarin bertujuan untuk mendoakan alam beserta isinya agar diberikan keselamatan serta dijauhkan dari segala bentuk bencana. Dalam pelaksanaan Panca Wali Krama, dibuat lima sanggar tawang yang ditempatkan di lima penjuru arah mata angin. Adapun wewalungan (hewan kurban) yang dipersembahkan dalam upacara kemarin berupa godel (anak sapi) di sebelah timur, sebelah selatan menjangan, sebelah barat kijang, sebelah utara kebo cemeng dan di tengah kambing poleng, lengkap dengan sarad, sate wayang dan dangsil.

Baca juga:  IBTK, Melasti ke Yeh Sah Dilaksanakan "Ngubeng"

Dikatakannya bahwa Karya Panca Wali Krama lan Pengusaban Ida Bhatara Turun Kabeh yang baru pertama kali dilaksanakan di Pura Kehen, menggabil tingkatan utamaning utama. Rangkaian prosesi Karya Panca Wali Krama yang dilaksanakan kemarin diawali dengan Ida Sulinggih mapuja, dilanjutkan dengan ngadegan sanggar tawang, mecaru dan persembahyangan bersama. Saat prosesi berlangsung, juga dipentaskan tarian sakral seperti baris gede, tari topeng, rejang dewa, pendet dan rejang renteng.

Baca juga:  "Dana Punia" Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan, tujuan pelaksanaan Karya Panca Wali Krama lan Pengusaban Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen adalah untuk menyucikan alam semesta beserta isinya, agar mencapai moksartam jagadhita ya ca idi dharma yakni mencapai kesejahteraan hidup dan mencapai kebahagiaan akhirat (moksa), berdasarkan kebenaran dan kesucian. Selain itu, yadnya ini juga dilaksanakan untuk meningkatkan srada dan bhakti umat kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa didasari oleh keinginan yang suci dan tulus iklas.

Pada kesempatan itu, Bupati Made Gianyar juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, utamanya krama adat bebanuan Pura Kehen. Karena dengan semangat ngayah bersama, Karya Panca Wali Krama lan Pengusabaan Ida Bhatara Turun Kabeh bisa berjalan dengan baik dan lancar. Ia juga berharap melalui pelaksanaan yadnya ini, Ida Bhatara Sakti yang beristana di Pura Kehen selalu memberikan keselamatan dan kesejahteraan untuk semua, baik dalam menjalankan dharma agama maupun dharma negara.

Baca juga:  Pelabuhan Buka Tutup, Kendaraan Menumpuk di Gilimanuk 

Sebagaimana yang diketahui, rangkaian Karya Panca Wali Krama lan Pengusaban Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Kehen sudah diawali dengan prosesi melasti di segara klotok pada Sukra Pahing Shinta (9/10) dan Mepepada Agung dan Mendak Dangsil pada Redite Wage Landep, (21/10) lalu. Setelah pelaksanaan pucak karya Panca Wali Krama kemarin, rangkaian karya akan dilanjutkan dengan puncak Karya Pengusabaan pada Budha Pahing Landep (24/10). Sesuai dudonan, karya agung di Pura Kehen akan diakhiri dengan upacara panyineban pada Saniscara Pahing Ukir (3/11) mendatang. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *