TABANAN, BALIPOST.com – Untuk menyasar milenial dalam pendaftaran pasien ke BRSU, baru-baru ini BRSU mengeluarkan aplikasi android untuk SIPONRS (Sistem Pendaftaran Online RS). Dengan aplikasi ini generasi milenial yang kebanyakan usia produktif dan tidak lepas dengan handphone bisa membantu keluarganya untuk melakukan pendaftaran rawat jalan tanpa harus datang ke rumah sakit.
Wakil Direktur Pelayanan Medis BRSU Tabanan, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, Selasa (23/10) mengatakan masyarakat cukup mendownload aplikasi SIPONRS di android dan kemudian melakukan registrasi di aplikasi tersebut. Jika sudah melakukan pendaftaran dengan web sebelumnya, bisa tinggal log in dengan ID yang dimiliki. Jika tidak harus register terlebih dulu.
Sama seperti pendaftaran di web, setelah mendaftar melalui aplikasi, pasien akan dilayani dua hari setelah mendaftar. Menurut Sukardiasih, diluncurkannya SIPONRS versi android ini melihat para pasien yang mendaftar online selama ini kebanyakan masuk dalam generasi milenial. “Meskipun pasiennya lansia, tetapi tenyata yang mendaftarkan anak atau cucunya. Semuanya generasi milenial yang sudah terbiasa menggunakan internet,” jelasnya.
Diakuinya, untuk pasien yang belum terbiasa dengan internet lebih memilih datang ke rumah sakit secara langsung. Untuk pasien ini, terutama yang sudah lanjut usia, menurut Sukardiasih, BRSU memiliki layanan pendaftaran yang dinamakan layanan perjanjian.
Jika SIPONRS mendaftar lewat online, untuk layanan perjanjian ini pasien bisa mendaftar ke rumah sakit dan akan dilayani dua hari setelah mendaftar. Dengan adanya dua sistem ini diharapkan antrian yang selalu terjadi pada layanan rawat jalan di BRSU semakin terurai.
Layanan SIPONRS sudah diterapkan BRSU sejak Juli 2017. Meski awalnya belum banyak, tetapi saat ini masyarakat yang menggunakan layanan ini mulai meningkat.
Jika saat peluncuran awal, pasien yang mendaftar menggunakan SIPONRS bisa dihitung dengan jari, per Oktober 2018 rata-rata pasien yang mendaftar sebanyak 40-30 orang per hari. Sementara layanan perjanjian yang baru diterapkan tahun ini, rata-rata jumlah pasiennya 50 orang pe hari. (Wira Sanjiwani/balipost)