Sawah di Subak Paye Tempek Bata, Manggis. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Mengecilnya debit air irigasi akibat kemarau berkepanjangan membuat belasan hektar tanaman padi di sejumlah subak di Desa Manggis, Karangasem mengalami kekeringan. Tanaman padi tidak mendapatkan suplai aliran air. Kondisi itu membuat petani khawatir tanaman padinya bakal gagal panen.

Seorang petani di subak paye tempek bata, I Nengah Rangga, (24/10) mengatakan, kalau tanaman padinya sudah satu bulan lebih tidak teraliri air.

Kata dia, jika sebelumnya lahan sawah terus mendapatkan air. Namun, sekarang ini padi kekurangan air akibat debit air mengecil karena musim kemarau. “Debit air mulai mengecil sejak dua bulan terakhir. Sehingga sekarang padi kesulitan mendapatkan air dari saluran irigasi,” ucapnya.

Baca juga:  Diragukan, WWF ke-10 Hasilkan Kebijakan Atasi Krisis Air

Rangga menambahkan, jika luas lahan padi miliknya yang kekurangan air mencapai hektaran. Atas kondisi ini, jelas dia tanaman padi yang usianya baru tiga puluh hari itu menguning dan tanahnya mengalami retak-retak. Maka dari itu, dirinya tidak bisa berbuat banyak dan mrmbiarkan tanaman padinya tanpa dirawat.

“Jika tidak ada hujan padi bisa gagal panen. Padi akan mati akibat tidak dapat air. Karena padi usianya saat ini wajib mendaparkan air,”katanya.

Sementara itu, Plt Kepala UPTD Pertanian Manggis, I Gede Eka Putra membenarkan jika subak paye tempek bata, Dusun Apit, Desa Manggis saat ini kekurangan air akibat musim kemarau yang masih berlangsung. Kata dia, akibat kekurangan air itu padi mulai menguning dan tanah yang retak-retak mulai berwarna agak keputihan.

Baca juga:  Diduga Tertimpa Buah Kelapa, Lansia Ditemukan Tewas di Selokan

“Kalau situasinya terus berlanjut seperti ini tidak turun hujan padi pasti mati. Dan petani bakal mengalami gagal panen. Sumber air jaraknya cukup jauh sekitar tiga km. Sedangan sawah yang kering berada di hilir. Sehingga air sulit besa mengalir karena debitnya kecil,”jelasnya.

Untuk mengatasi kekeringan ini, kata Eka Putra pihaknyanya telah mengupayakan untuk meminjam pompa air untuk mengairi sawah yang kekeringan. “Akibat debit air mengecil upavaya pompa yang dilakukan belum berjalan optimal,” pungkasnya.

Baca juga:  Konjen Jepang Puji Inisiatif Gubernur Bali Tangani Covid-19

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, I Wayan Supandi diampingi Kasi Produksi Tanaman Pangan, Pande Gede Arya Saputra, mengungkapkan jika sejumlah subak di Manggis saat ini memang krisi air diantaranya subak Tempek Sekeha Gede, Tempek Leba tanaman padi yang kekeringan luasnya mencapai tiga hektar. Sedangkan untuk di subak tempek Paya dan Tempek Batu Kauh seluas 7,56 hektar. Sementara di subak Mascatu sawah kekeringan seluas  4,25 hektar. (eka prananda/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *