Belasan siswa-siswi SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal, mengalami keracunan massal, Rabu (24/10). Mereka dilaraikan ke Puskesmas Abiansemal I guna mendapatkan pertolongan. (BP/par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Belasan siswa-siswi SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal, Rabu (24/10) dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I. Siswa-siswi yang masih mengenakan busana adat Bali ini mengalami muntah-muntah hingga pingsan usai memakan sejumlah jenis penganan di sekolah.

Berdasarkan data yang terhimpun, dari 218 siswa sekolah sebanyak 14 siswa harus dilarikan ke puskemas setempat untuk mendapat perawatan intensif. Belasan siswa yang dilarikan ke puskesmas adalah Dewa Ayu Mahaswari Kelas 5, Ni Komang Davina Andika Tresna Dewi kelas 5, Ni Komang Yulisa Cintya Dewi Kelas 5, Dewa Ayu Ambar Darma Patni kelas 5, Puput Ajeng Dwi Lestari Kelas 5, Ni Komang Trisna Wahyuni kelas 5, I Putu Agus Ardi Mulyawan kelas 5, Komang Widya Mertajaya kelas 5, I Made Rama Angara kelas 6, I Putu Wahyu Surya Putra kelas 4, I Gd Pratama Darma Putra kelas 5, I Made Restu Arya Putra kelas 4, Gede Ergi Prasta Nugraha kelas 5, Putu Lanang Praditya kelas 4.

Baca juga:  Lampaui 900 Orang, Kumulatif Korban Jiwa COVID-19 di Bali

Kepala SDN 1 Abiansemal Dauh Yeh Cani, I Made Sudana, saat ditemui di Puskesmas Abiansemal I, Rabu (24/10) mengatakan tidak mengetahui persis kronologi yang terjadi. Ia mengakui, baru mengetahui setelah mendapatkan laporan dari wali kelas.

“Setelah mendapat mendengar laporan dari wali kelas, saya langsug menengok ke ruang kelas dan melihat siswa muntah-muntah dan ada yang pingsan. Saya langsung bergegas membawa ke puskesmas dengan motor. Namun, karena jumlahnya banyak (muntah-muntah dan pingsan) saya minta pertolongan untuk dikirimkan ambulan cari puskesmas,” terangnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Made Sudana mengaku terpaksa memulangkan seluruh siswa lantaran para guru harus mengurus siswa yang keracunan. Kasus dugaan keracunan yang dialami siswa baru kali pertama. Padahal, pihakn sekolah telah melarang siswa berbelanja di luar dari kantin sekolah yang telah disediakan. Karena itu, pihaknya mengaku heran atas kejadian ini, terlebih pemeriksaan terhadap barang dagangan di kantin rutin dilakukan.

Baca juga:  PDP COVID-19 di Bali Bertambah, Didominasi WNI

“Paginya masih biasa saja, bahkan kami sempat melakukan persembahyangan bersama. Saya baru dapat info sekitar pukul 10:00 Wita ada tiga orang yang pingsan, langsung saya bawa sendiri ke puskesmas,” jelasnya.

Kepala Puskesmas Abiansemal I, drg Ni Nyoman Rai Sukadani, menyebutkan setelah dilakukan observasi, seluruh pasien keracunan diperbolehkan pulang. Pihaknya, juga telah membawa sampel makanan dan muntahan ke Laboratorium Diskes Provinsi Bali.

“14 siswa sudah diperbolehkan pulang semua. Terakhir empat orang diperbolehkan pulang pada pukul 15.00 Wita,” katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr I Gede Putra Suteja, membenarkan telah terjadi keracuna massal. Siswa yang menjadi korban keracunan makanan ini semua adalah siswa-siswi SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal.

Peristiwa tersebut telah mendapat atensi dari Dinas Kesehatan juga hadir pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Badung, Polsek Abiansemal, pihak sekolah dan orangtua siswa.

Baca juga:  Perahu Penangkap Ikan Tenggelam di Perancak, Ini Kronologinya

“Korban semua dari SDN 1 Dauh Yeh Cani Abiansemal. Dan sudah mendapat penanganan di puskemas dan tidak ada yang sampai di rujuk,” ucapnya.

Menurut penuturan Putra Suteja keracunan massal ini terjadi pada saat jam istirahat pukul 09.20 wita. Saat itu para siswa membeli makanan di kantin sekolah dan pedagang buah keliling. Jenis makanan yang dimakan, yaitu di kantin berupa nasi goreng, sosis, teh gelas, mie gelas, mie lidi, rujak mangga, aqua gelas, snack jelly gam, minuman mountee.  Sedangkan, di pedagang keliling siswa membeli buah kepundung dan buah segar lainnya.

“Nah, beberapa menit setelah jam makan, sejumlah siswa mulai mengeluhkan perut mual, pusing, sakit kepala, muntah-muntah dan lemas. Sehingga, oleh pihak sekolah langung dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk diberikan penanganan intensif,” pungkasnya.(parwata/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *