Menperin meresmikan perluasan pabrik COD baru Sido Muncul, Kamis (25/10). (BP/istimewa)

SEMARANG, BALIPOST.com – Pada Kamis (25/10), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) mengadakan peresmian perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD) di Pabrik Sido Muncul, Ungaran, Semarang. Peresmian pabrik ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyampaikan tujuan perluasan pabrik COD ini adalah untuk mengikuti permintaan pasar yang terus meningkat, sehingga membutuhkan ruang produksi yang lebih besar. Selain itu, juga meminimalisir kesalahan pada proses pembuatan produk jamu Sido Muncul. “Teknologi yang digunakan lebih modern dan bahan-bahan yang akan dicampur sudah diatur dalam program, sehingga zero accident,” katanya.

Selain penandatangan prasasti, peresmian pabrik juga ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan bersama-sama oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, Kepala Badan POM RI Dr. Ir. Penny K. Lukito, M.CP., Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo, SE, MSi, Staf Ahli Bupati Heru Purwantoro, SSos, MM, dan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Baca juga:  Yuk, Tonton Parade ASEAN 50 pada 27 Agustus di Jakarta

Menurut Airlangga dengan berdirinya pabrik yang memiliki teknologi serba otomatis ini, Sido Muncul membuktikan telah menerapkan Revolusi Industri 4.0 yang sejalan dengan program pemerintah, yakni Making Industri 4.0 di Indonesia.

Sebelumnya, Pabrik COD baru telah melewati tahap uji coba perdana pada 23 April 2018, tepat pukul 8 lewat 8 menit 8 detik oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat. Pabrik yang didirikan di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pengembangan dari pabrik sebelumnya yang dibangun pada 2007.

Baca juga:  Warga Pengambengan Protes Pembangunan Pabrik Limbah Medis

Pabrik COD lama didesain sesuai dengan kapasitas produksi saat itu, yaitu 80 juta sachet/bulan dengan proses produksi bersifat sistem tertutup dan semi otomatis. Sedangkan Pabrik COD Baru dapat menghasilkan 200 juta sachet/bulan dengan proses produksi full otomatic.

Pabrik COD baru memiliki gudang bahan baku dan bahan jadi, ruang pengemasan primer hingga tersier, gudang bahan kemas, ruang pembuatan cairan obat dalam, ruang persiapan bahan baku, dan ruang alat-alat utility. Adapun proses produksi di pabrik COD baru ini segala sesuatunya sudah diprogram oleh sistem komputer, sehingga akan menghilangkan faktor human error, proses produksi sistem tertutup: semua proses input dan output serta proses lainnya dilakukan secara tertutup, setiap alat-alat produksi dilengkapi dengan alat-alat ukur yang modern dan memiliki ketelitian yang dapat diandalkan, seperti : load cell (alat ukur timbangan), sensor temperatur, tekanan, volume, laju alir, dan sebagainya. Sementara untuk produksi, aliran proses berurutan dari atas ke bawah dengan gravitasi sehingga proses produksi menjadi efisien. Selain itu, pabrik COD baru ini lebih ramah lingkungan dengan sistem pembersihan CIP dan SIP. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Belum Dikelola Baik, Potensi Laut di Sulawesi Utara
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *