DENPASAR, BALIPOST.com – Pemprov Bali menerima 200 unit laptop senilai Rp 3,2 miliar dan 125 unit printer senilai Rp 280 juta yang sebelumnya digunakan pada annual meetings IMF-World Bank. Hibah perangkat elektronik itu diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Keuangan Negara Denpasar, Kamis (25/10).
Selain Bali, Pemprov NTB juga menerima 200 laptop dan 125 printer, serta Pemkab Banyuwangi menerima 100 laptop dan 50 printer. “Hibah laptop dan printer ini bukti bahwa kami ingin memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat,” ujar Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, kedua jenis perangkat itu merupakan produksi terbaru dengan spesifikasi teknis cukup tinggi. Lantaran selisih antara membeli dan menyewa tidak terlalu banyak, maka pemerintah memutuskan untuk membeli.
Namun disertai komitmen untuk menghibahkannya setelah dipakai demi kepentingan masyarakat. Total anggaran untuk membeli 500 laptop mencapai Rp 8 miliar, serta Rp 672 juta untuk 300 printer dengan proses e-katalog pada Agustus.
Laptop dan printer dipakai hanya seminggu mulai tanggal 8 hingga 14 Oktober, sehingga semuanya bukan barang bekas dan masih terhitung baru. Selanjutnya, laptop dan printer agar diteruskan ke lembaga-lembaga pendidikan yang ada di masing-masing daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Saya bermimpi dari sekian laptop yang dihibahkan akan terlahir Jack Ma Indonesia atau orang kreatif lainnya,” imbuhnya.
Terkait annual meetings IMF-World Bank, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi mendalam kepada semua pihak yang terlibat sehingga acara ini berjalan dengan sangat sukses bahkan hingga di luar ekspektasi. Meskipun sebelum acara, berbagai bencana alam terjadi seperti gempa di Lombok dan Gempa serta tsunami di Palu. “Tidak ada satupun keluhan dari peserta, bahkan testimoni dari petinggi IMF sendiri akan sulit bagi negara lain untuk menyaingi kesuksesan Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusuma Wardhani mengatakan, hibah laptop dan printer selanjutnya akan diberikan kepada 30 sekolah di 4 kabupaten. Utamanya kabupaten yang cukup banyak memiliki masyarakat miskin. “Ada Bangli, Karangasem, Jembrana dan Buleleng. Itupun fokus di daerah dengan masyarakat miskin,” ujarnya.
TIA memaparkan, di Bangli ada 7 sekolah yang akan menerima 45 laptop dan 21 printer. Di Karangasem, 10 sekolah akan diberikan 65 laptop dan 50 printer. Di Jembrana, 3 sekolah akan menerima 25 laptop dan 9 printer, serta di Buleleng ada 10 sekolah yang akan mendapatkan 65 laptop dan 45 printer. Total ada 30 sekolah, masing-masing 18 SMA dan 12 SMK. (Rindra Devita/balipost)