SINGARAJA, BALIPOST.com –  Satu dari ratusan orang penumpang yang menajdi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 berasal dari Banjar Dinas Munduk, Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Satu orang penupang itu adalah IGA Metta Kurnia (49). Metta, yang sudah menikah ke Semarang, Jawa Tengah (Jateng) itu diketahui menjabat Kepala Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal KPP Pratama Pangkal Pinang. Kepastian Metta berasal dari Buleleng dibenarkan oleh saudara kandunggnya Gusti Ayu Maya Kurnia.

Saat ditemui di kantornya Dinas Pertanian (Distan) Bueleng, saudara Metta, Gusti Ayu Maya Kurnia tidak bisa menyembuyikan kesedihan yang dialami adiknya itu. Dia membenarkan, kalau Metta adalah adiknya kandungnya yang ikut dalam rombongan penumpang pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Pantai Tanjung Kerawang, Jawa Tengah Senin pagi.

Baca juga:  Gempa Saniscara Umanis Sasih Kedasa, Ini Maknanya

Hanya saja, Maya Kurnia enggan berkomentar banyak terkait riwayat atau kronologis kejadian naas yang dialami keluarga terdekatnya itu. Dia pun menyebut keluarga adiknya sedang berusaha mencari informasi pasti terkait naisb Metta. “Itu saudara kami dan keluarga sedang mengurus dan mencari tahu kepastian nasib saudara kami,” katanya.

Metta tercatat sebagai alumni SMAN 1 Singaraja angkatan tahun 1993 Jurusan Ilmu Fisika. Saat masa SMA, Metta dikenal sebagai siswa pintar dibandingkan teman sekolahnya. Atas kecerdasan itu, Metta sering mewakili sekolahnya dalam lomba akutansi.

Baca juga:  Tambah Parah, Kondisi Mata Korban Salah Obat

Sementara itu, informasi dikumpulkan di desa kelahiran Metta Dusun Munduk, Desa Banjar. Seorang saudara sepupu Metta Kurnia bernama Gusti Ketut Suweda (75) menuturkan, korban telah menikah ke Semarang dan dikaruniawi dua orang anak. Sejak menikah, Metta sehari-hari tinggal di Jawa. Metta pernah pulang ke desa kelahirannya untuk menghadiri upacara ngaben almarhum Ibunya IGA Padmi September lalu.

Metta merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri (pasutri) I Gusti Ketut Sualem dengan IGA Padmi di mana kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Kakak tertuanya Maya Kurnia sehari-hari bekerja di Dinas Pertanian Buleleng dan kakak keduanya I Gusti Bagus Kaler tinggal di Singapura. “Sebelum kejadian ini dia (Metta-red), pernah pulang karena waktu itu ada upacara ngaben orangtuanya,” jelasnya. (mudiarta/balipost)

Baca juga:  Terbengkalai Puluhan Tahun, Begini Penampakan Kolam Renang Segening

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *