Anjing di Yehembang Kangin mengigit warga. Dari hasil sampel otak anjing positif rabies. (BP/dok)

NEGARA, BALIPOST.com – Hasil lab dari BP VET dari sampel otak anjing yang mengigit tiga orang warga di Yehembang Kangin sudah diterima Dinas Kesehatan Jembrana dan hasilnya positif. Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, Senin (29/10) mengatakan dengan adanya hasil lab positif menunjukkan kalau anjing tersebut dipastikan rabies.

Pihaknya sudah meminta semua pasien yang digigit anjing harus mendapat VAR sesuai dengan protap. “Bila ada yang mengetahui korban lain, segera ajak ke Puskesmas terdekat. Semua harus waspada,” kata Suasta.

Baca juga:  Ini, 12 Zona Musim di Bali Diperkirakan Alami Musim Hujan Lebih Awal

Dikatakan untuk stok VAR masih aman dan banyak. “Jadi tidak perlu khawatir,” jelasnya.

Sebelumnya tiga orang warga digigit anjing di Banjar Sumbul, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo Jembrana, pada Kamis (26/10). Saat itu petugas langsung mengambil sampel otak anjing dan dibawa ke lab dan ternyata hasilnya positif.

Dari data di Dinas Kesehatan Jembrana warga meninggal dari tahun 2008 sampai tahun 2018 karena rabies di Jembrana sebanyak tiga orang. Suasta mengatakan kasus yang mayoritas disebabkan oleh gigitan anjing itu tetap dinilai serius dan membahayakan.

Baca juga:  Januari Hingga April, 1.038 Warga Gianyar Terjangkit DB

Karena itu Pemkab Jembrana melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat tetap waspada serta pro aktif melaporkan berbagai potensi penularan rabies. “Jangan pernah sepelekan rabies, karena risikonya fatal yakni kematian,” ungkap Suasta. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *