TABANAN, BALIPOST.com – Sepanjang musim kemarau, komplain masyarakat ke PDAM Tabanan mengalami peningkatan. Saat ini rata-rata komplain yang masuk adalah 250 pengaduan per bulan. Sebagian besar komplain dikarenakan air yang tidak mengalir lancar.
Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Tababan, I.B Marjaya Wirata, Selasa (30/10) mengatakan komplain yang diterima PDAM Tabanan selama musim kemarau ini memang meningkat meski tidak signifikan. Sebelumnya komplain mencapai 214 per bulan dan saat memasuki musim kemarau menjadi 250 per bulan.
Mengenai komplain ini kata Wirata kebanyakan karena air yang tidak lancar. Ketidaklancaran air lanjut Wirata terjadi di daerah tertentu terutama yang lokasinya tinggi atau yang padat penduduk. “Musim kemarau menjadikan debit air turun 15 persen. Ini menyebabkan dibeberapa daerah terutama yang lokasinya tinggi atau padat penduduk pada jam-jam tertentu air tidak lancar atau tidak mengalir,” jelas Wirata.
Namun dipastikan ketidaklancaran ini tidak terjadi lama atau hingga 24 jam. Ketika pemakaian sudah tidak tinggi, maka air akan lancar kembali. Mengenai keluhan jaringan rusak kata Wirata juga diterima oleh pihaknya meski tidak banyak.
Dalam memperbaiki ini, ada SOP waktu yang harus dipenuhi dimana jika ada kerusakan maksimal harus diperbaiki dua kali 24 jam. “Ada standar maksimal waktu perbaikan. Tetapi biasanya di atasi kurang dari itu. Rata-rata sehari sudah baik asalkan yang melapor jelas nama, alamat serta nomor sambungannya,” jelas Wirata.
Dalam menampung keluhan, PDAM Tabanan telah mengeluarkan nomor pengaduan yang bisa dihubungi masyarakat melalui SMS. Sementara untuk menangani keluhan media sosial telah ada group teknisi, yang laporan keluhan ini akan diteruskan ke group dan langsung ditangani.
Dari jumlah keluhan yang ada menurut Wirata hanya sebagian kecil dari keseluruhan jumlah pelanggan yang dilayani PDAM Tabanan. “Saat ini langganan mencapai 65 ribu sambungan rumah. Komplainnya hanya 240 per bulan. Jadi masih sangat kecil,” ujar Wirata. (Wira Sanjiwani/balipost)