Bupati Suwirta saat menjadi pembicara di Kementerian Tenagakerja RI. (BP/istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, mendapat kesempatan berharga dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI. Dia didapuk sebagai pembicara acara Seminar Inklusi Film Disabilitas Dan Exspo Produk Tenaga Kerja Disabilitas di ruang Tri Dharma Kementrian Ketenagakerjaan RI, Selasa (30/10).

Kesempatan itu jadi istimewa, karena bupati merakyat milik Bali ini, tampil sebagai satu-satunya bupati yang didaulat sebagai narasumber. Bupati Suwirta memaparkan materi bertajuk “Kepedulian Kabupaten Klungkung terhadap Penyandang Disabilitas dalam Dunia Kerja”.

Di awal pemaparan, dirinya menyampaikan sudah bergelut dengan kehidupan disabilitas sejak tahun 1994. “Saya telah banyak mempekerjakan karyawan dengan kondisi disabilitas, sejak masih menjadi manager koperasi. Kemudian setelah saya menjabat sebagai kepala daerah pada 2014, saya menduplikasi kebijakan di koperasi ke tingkat kabupaten. Penyandang disabilitas tetap memiliki potensi untuk hidup sejahtera. Jika pemerintah bisa mendorong semua sektor untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. Secara tidak langsung ini juga akan mempengaruhi tingkat kemiskinan,” ungkap Bupati Suwirta.

Baca juga:  Maju Pileg 2024, Suwirta Segera Urus Pengunduran Diri Sebagai Bupati

Sebagaimana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, mengamanatkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan satu persen penyandang difabel dari total pekerjanya. Sedangkan perusahaan BUMN/BUMD sebanyak dua persen. Aturan itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003. “Setiap bulan kami rutin melakukan program pelatihan seperti kerajinan tangan, tekstil, komputer, multimedia dan sebagainya. Kami melakukan pemetaan terhadap penyandang disabilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Pada tahun 2018, dari 1.640 penyandang disabilitas kami seleksi yang masih pada usia produktif. Lalu kami beri pelatihan dan 19 di antaranya telah bekerja di lingkungan pemerintah dan sisanya kami dorong bekerja di sektor swasta,” tegas Bupati Suwirta.

Perusahaan harus memberikan ruang kepada penyandang disabilitas untuk bekerja secara formal serta memiliki ikatan kerja yang jelas dengan perusahaan. “Sudah saatnya semua pihak baik pemerintah maupun swasta memperkuat komitmen dan keberpihakan kepada penyandang disabilitas. Demi terwujudnya masyarakat inklusif tanpa melihat latar belakang apa pun, menyandang disabilitas atau tidak, mereka harus memiliki kesempatan dan ruang yang sama untuk bisa bekerja, berkarya, dan berkontribusi untuk negeri”, papar Bupati Suwirta.

Baca juga:  Putri Suastini Koster Buka Festival Karya Seni Disabilitas Bali

Untuk mewujud kesetaraan tersebut, diperlukan pelatihan untuk mendukung kemampuan penyandang disabilitas. Pemerintah Klungkung telah rutin melakukan pelatihan dengan tujuan penyandang disabilitas memiliki daya saing, keunggulan, kompetensi yang bersifat soft skill dan hard skill.

Agar dapat berkompetisi di dunia kerja. Ke depannya dia akan membuat program khusus disabilitas yaitu rumah disabilitas. “Rumah disabilitas adalah panti sosial. Kami memberikan pelatihan softskill dan hardskill dalam industri kreatif kepada disabilitas. Kemudian produk hasil tersebut dijual. Semua pekerja di rumah disabilitas tersebut merupakan penyandang disabilitas mulai dari tukang kebun, cleaning service, satpam dan lain sebagainya”, ujarnya.

Baca juga:  Bupati Suwirta Pastikan Gelar Mutasi Besar, Ini Alasannya

Bupati Suwirta berpesan agar tetap tabah dan optimis. Dia juga menekankan bahwa penderita disabilitas bukanlah beban dan jangan dijadikan mereka itu beban. Menurutnya, penyandang disabilitas tetap memiliki potensi untuk berkembang pesat di berbagai bidang.

Menteri Tenaga Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri mengapresiasi program yang telah dilakukan oleh Bupati Suwirta. “Saya sangat mendukung langkah yang telah dilakukan oleh Bupati Suwirta, saya berharap kepala daerah lainnya bisa terinspirasi dan menduplikasi apa yang telah dilakukan oleh Bupati Suwirta terutama dalam pemberdayaan penyandang disabilitas,” ujar Hanif Dhakiri.

Turut hadir dalam seminar tersebut yakni Dirjen Binapenta dan PKK Maruli A. Hasoloan, Dirjen Binwasnaker Sugeng Priyanto, Kepala Barenbang Khairul Anwar, Dirjen PHI Jamsos Haiyani Rumondang, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Bappenas, dan 200 tenaga kerja disabilitas produktif. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *