KPK kembali mengumumkan tersangka suap dan gratifikasi yang melibatkan wakil rakyat. Ironisnya, wakil rakyat yang terjerat, posisinya wakil ketua di DPR RI.
Ada juga Ketua DPRD. Ini bagi saya tentu merupakan berita yang memprihatinkan sekaligus menjadi hal biasa ketika KPK makin sering menindak kejahatan gratifikasi dan suap.
Jika para wakil rakyat yang tak mengelola anggaran saja bisa menerima suap sampai miliaran rupiah, bagaimana pihak-pihak yang bersentuhan langsung dengan anggaran? Saya menjadi khawatir, jika suap atau gratifikasi di negeri ini memang belum tertangani dengan jelas.
Jangan-jangan selain suap dan gratifikasi, manipulasi administrasi juga terjadi. Terkait dengan suap dan gratifikasi ini, saya berharap KPK jangan pernah lelah menangkap pelakunya.
Walaupun KPK keterbatasan penyidik, jika nanti memang masih ada indikasi suap, gratifikasi apalagi korupsi di kalangan birokrat dan legislatif, tangkap saja. Ternyata ketika rakyat prihatin, oknum pejabat dan wakil kita masih saja melakukan permainan buruk memperkaya diri sendiri.
Jika memungkinkan, saya berharap pemerintah membuka akses pelaporan yang lebih banyak untuk melibatkan masyarakat dalam hal ini. Mari kita bantu KPK mengungkap korupsi. Ini penting dilakukan bersama-sama dengan rakyat agar ada rasa jera dan malu untuk korupsi.
I Gede Surata
Buleleng, Bali