SINGARAJA, BALIPOST.com – Pria lanjut usia (lansia), Gede Sumandra alias Kaki Ribut (78), warga Banjar Dinas Sambangan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada ditemukan tak bernyawa. Dia diduga meninggal karena kebakaran di kebun bambu tidak jauh dari rumahnya, Sabtu (3/11).
Selain karena luka bakar, diduga korban menghembuskan nafas terakhirnya akibat menghirup asap di lokasi kejadian. Informasi dikumpulkan di lokasi kejadian menyebutkan, sebelum kejadian korban mengantar dua orang rekannya melihat pohon bambu yang akan dijual.
Saksi Nyoman Widarta (40), mengatakan ia melihat korban dan dua orang lainnya melihat pohon bambu. Diduga korban tidak sengaja menyulut api di bawah rimbunnya bambu. Setelah korban menghidupkan api, kedua rekannya itu lebih awal meninggalkan lokasi kejadian.
Sedangkan, korban masih berada di sekitar lokasi sambil membersihkan kebun bambu miliknya. Karena angin kencang, semak dan daun bambu yang mengering karena musim kemarau itu mudah terbakar.
Api semakin membesar dari semula di timur sungai sampai ke barat sungai. Didduga korban terjebak di lokasi hingga tubuhnya terbakar dan meninggal dunia.
Beruntung, api cepat bisa dipadamkan. Jenazah korban bisa dievakuasi oleh anaknya dibantu personel Babimkamtibmas dan tetangganya.
Saat itu, korban ditemukan dengan posisi bersandar di sebuah gundukan tanah. Kondisinya penuh luka bakar dan tragisnya korban sudah meninggal dunia.
Widarta kemudian memberitahu anak dan menantu untuk menevakuasi korban dari lokasi kejadian. “Saya tidak tahu tiba-tiba saja ada api membesar dan sebelumnya, korban mengantar dua orang yang akan membeli bambu korban, namun dua warga itu sudah lebih awal kembali dan korban sendirian di lokasi,” jelasnya.
Sementara itu, anak kandung korban, Ketut Suweja, ditemui di rumah duka tidak bisa menyembunyikan kesedihannya atas kematian ayahnya. Sehari-hari dia tinggal bersama korban dan ibunya yang juga sudah lanjut usia.
Saat kejadian, Suweja sedang pergi mengantar pohon kamboja. Tidak berselang lama, tiba-tiba dihubungi oleh istrinya bahwa ayahnya terjebak dalam kebakaran ladang di dekat rumahnya.
Setelah balik dan melihat ke lokasi, dia terkejut karena ayahnya meninggal dunia dengan cara naas. “Setelah saya angkat masih ada api membakar pakaiannya dan luka paling parah di punggung atas, dada, sebagian kaki, dan di kepala,” katanya. (Mudiarta/balipost)