SINGARAJA, BALIPOST.com – Ratusan anak muda, seniman dunia dan aktivis lingkungan memungut sampah plastik di sepanjang Pantai Indah, Singaraja. Aksi ini adalah salah satu agenda peresmian kantor Manik Bumi Foundation yang digelar Sabtu (3/11).
Selain bersih-bersih pantai, Manik Bumi Foundation, sebuah yayasan yang bergerak dalam upaya-upaya pembelaan lingkungan hidup dan prioritas kerjanya adalah pengelolaan sampah ini juga menggelar beragam acara, antaranya pameran dan pertunjukan kolaborasi seniman dunia. Para seniman yang terdiri dari sebelas negara, antaranya USA, Eropa, Afrika, Asia termasuk Indonesia dan Bali khususnya pun berkolaborasi di panggung utama.
Ada yang membaca puisi, ada juga memainkan teater. Para pengunjung pun terlihat tertegun dengan aksi para seniman dunia ini.
Ada penampilan Samar Gantang yang membacakan puisi dengan nada suara yang menggelegar. Ada juga duet Cok Sawitri dan Ayu Laksmi dan kolaborasi memukau seniman Plasticology, Made Bayak dengan Guy Helminger dari Luxemburg yang menampilkan sebuah pertunjukan tarian legong yang diikat plastik.
Pendiri Manik Bumi Foundation, Juli Wirahmini di sela-sela penampilan kolaborasi lintas negara tersebut mengatakan acara ini digelar selain untuk peresmian kantor Manik Bumi di Kota Singaraja juga dapat mengenalkan yayasan yang dirikan tahun 2013 tersebut. “Ya kami juga mengundang masyarakat untuk sama-sama meresmikan kantor Manik Bumi,” ujarnya.
Sebagai sebuah lembaga yang bergerak di bidang lingkungan dan kepedulian terhadap sampah khususnya, Juli pun memiliki pandangan tersendiri tentang persoalan sampah yang terjadi di Buleleng. Salah satunya di tempat atau kantor terbaru Manik Bumi yang terletak di Jalan Pantai Indah, Singaraja dan tentunya dekat dengan pantai indah. “Sebelum kami menentukan akan pindah ke tempat ini (Pantai Indah), keadaan pantai di sini masih sangat kotor. Sampah plastik masih banyak bahkan ada gundukan plastik. Kemudian kami bekerjasama dengan desa untuk menjaga pantai ini menjadi bersih,” jelasnya.
Ia juga mengatakan perlunya kebersihan untuk habitat penyu. “Kami ingin menjaga kelestariannya disaat nanti musim penyu bertelor,” jawabnya.
Untuk menjaga kondisi Pantai Indah yang semakin nampak bersih ini, pihaknya mengaku akan melakukan komitmen dan melakukan gerakan bersih pantai secara berkesinambungan. “Jadi tidak hanya pada saat event saja, tetapi kami juga akan membuat sebuah program aksi bersih pantai setiap minggu sekali,” akunya.
Yang terpenting, lanjutnya bukan tentang besarnya, tetapi lebih kepada keberlanjutannya. Selain bersih-bersih pantai, acara tersebut juga menghadirkan setidaknya lima puluhan seniman lintas negara dan lokal terlibat. Acara digelar selama dua hari berturut-turut, yakni pada Sabtu dan Minggu (4/11). (kmb/balipost)